Intisari - Online.com - "Dengarkan sekarang, untuk suara yang selamanya memisahkan yang usang dari yang baru."
Itulah perkenalan yang disampaikan radio NBC untuk memperkenalkan sinyal dari satelit pertama di luar angkasa, 4 Oktober 1957.
Namun hal itu bukan menjadi kesuksesan ilmu pengetahuan Amerika Serikat (AS), karena kalah dengan suara dari Sputnik milik Uni Soviet, benda seukuran bola voli pantai yang peluncurannya memukau dunia, terutama AS.
Frasa "momen Sputnik" menjadi tanda momen tersebut, menggambarkan keterkejutan kalahnya superioritas, lompatan permusuhan teknologi yang mungkin pecah akibat keseimbangan kekuatan nuklir.
Saat itu, eks-Presiden Dwight D. Eisenhower menyebut tidak khawatir "sedikitpun" tentang Sputnik.
Namun publik dan reaksi politik di AS tidak sama dengan pernyataannya.
"Ilmuwan Rusia mengalahkan ilmuwan Amerika Serikat," begitulah seruan dari Boston Globe, dikutip dari CNN.
Naas bagi AS, tampaknya 'momen Sputnik' akan terulang lagi kali ini, walaupun bukan Rusia yang menyalakannya kembali.
KOMENTAR