Penulis
Intisari-Online.com - Di antara beberapa konflik, ketegangan antara China dan India menjadi salah satu yang terparah.
Sebab konflikChina dan India pernah terjadi sekali dan menyebabkan bentrokan.
Bentrokan terjadi pada Juni 2020 menyebabkan 25 tentara Indiadandan sejumlah tentara China tewas diLembah Galwan di pegunungan di mana wilayah Ladakh India.
Itu adalahkonfrontasi paling mematikan antara kedua negara dalam hampir 45 tahun.
Mulai dari sanalah konflik antara dua negara bertetangga itu dimuai.
Dan hampir setahun pascakejadian itu, India mendadak telahmeningkatkan ketegangan perbatasan dengan China setelah uji coba rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir dari sebuah pulau di lepas pantai timurnya.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Minggu (31/10/2021), rudal Agni-V mendarat di Teluk Benggala dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
Apa motif pemerintah India?
Pemerintah India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah itu adalah bagian dari kebijakan untuk memiliki pencegahan minimum yang kredibel yang mendukung komitmen untuk tidak menggunakan pertama.
Rudal berkemampuan nuklir India dikembangkan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan.
Hal ini diyakini memiliki jangkauan sekitar 5.000 km, yang berarti bisa mencapai target apapun di China, termasuk Beijing.
Jangkauan besar rudal berpotensi memungkinkan militer India untuk menargetkan seluruh China dari pangkalan Agni-V, di India tengah dan selatan, atau lebih jauh dari China.
Rudal itu dirancang agar mudah diangkut melalui jalan darat, melalui pemanfaatan sistem peluru kendali peluncur tabung.
Pengembangan rencana misil India telah dipicu oleh persenjataan besar China sendiri.
Mereka telah mengembangkan senjata jarak menengah dan jarak jauh sejak tahun 1990-an.
India adalahpembelanja militer terbesar ketiga di dunia.
Tetapi sekitar 60 persen dari anggaran pertahanannya digunakan untuk membayar 1,3 juta tentara negara itu.
Melihat ketegangan dengan China, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa India tidaktidak pernah memprovokasi siapa pun.
"Tidak ada keraguan bahwa India menginginkan perdamaian."
"Ketapi jika diprovokasi, India akan memberikan tanggapan yang tepat."
Beberapa bulan kemudian pada bulan Februari, China untuk pertama kalinya mengakui bahwa empat tentaranya tewas dalam bentrokan perbatasan pegunungan dengan pasukan India.