Rumahnya Dihantam Rudal Musuh, Perdana Menteri Irak Selamat dari Percobaan Pembunuhan, Pelaku Serangan Diduga dari Kelompok Ini, 'Mereka Mau Balas Dendam'

Mentari DP

Editor

Rumah Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi diserang rudal. 
Rumah Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi diserang rudal. 

Intisari-Online.com - Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi selamat setelah rumahnya diserang diibukota Baghdad, Irak.

Dikonfirmasikediamannya di Zona Hijau ibu kota menjadi sasaran drone yang sarat dengan bahan peledak.

Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimididuga tengah alamiupaya pembunuhan.

Baca Juga: Menilik Arti 'Tubagus' dalam Nama Tubagus Joddy, Sopir Vannesa Angel, Rupanya Itu Gelar Bangsawan Banten, 2 Orang Pesakitan KPK Ini Juga Punya Gelar yang Sama

Laporan media sebelumnya mengatakan al-Kadhimi telah dibawa ke rumah sakit.

Walau begitu kondisinya baik.

Siapa pelaku penyerangan?

Mengutip Komando Operasi Gabungan, bahwa "pesawat tak berawak" menargetkan rumah PM dalam apa yang mereka sebut sebagai upaya pembunuhan.

Baca Juga: Harus Nurut Kalau Masih Sayang Nyawa, Jangan Pernah Minum Air Rebusan Kayu Manis Kalau Tubuh Sedang dalam Kondisi Ini, Efeknya Bisa Bikin Nyesel Seumur Hidup!

Dilansir dariBBC pada Minggu (7/11/2021), satu rudal menghantam kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Zona Hijau Baghdad.Menurut Al Arabiya, media lokal, ada juga baku tembak berat di dekat Zona Hijau di Baghdad.

Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada penyiar bahwa sebuah pesawat tak berawak yang diyakini terlibat dalam serangan di rumah Al-Kadhimi telah dicegat.

Militer Irak menyatakan bahwa serangan itu telah ditetapkan sebagai upaya pembunuhan.

Kantor berita negara Shafaq melaporkan bahwa tiga pengawal perdana menteri dan beberapa orang bagian keamanan dilaporkan terluka akibat serangan itu.

Tingkat keparahan luka penjaga belum ditentukan.

Soal pelaku, saat initidak ada gerakan atau kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Akan tetapi beberapa laporan mengaitkan serangan rudal di rumah perdana menteri itu terkait dengan pemilihan parlemen negara yang diadakan bulan lalu.

Di manapartai-partai Syiah melaporkanketidakberesan dalam pemungutan suara.

Akibatnyaterjadi bentrokan dan kekerasan diBaghdad antara penegak hukum dan pendukung kekuatan politik.

Baca Juga: Pantesan Amerika Ketar-ketir, Hanya Dalam Sekejab Kekuatan Militer China Benar-benar Makin Kuat, Intip Saja Berapa Banyak Jumlah Hulu Ledak Nuklir China

Pada hari Sabtu, pemimpin partai politik Syiah Irak dan kelompok militan Asa'ib Ahl al-Haq, Kais Al-Khazali mengatakan bahwa al-Kadhiimi akan "membayar harga" atas kekerasan yang terjadi terhadap pengunjuk rasa di dekat Zona Hijau.

Ini karena kekerasan itu menewaskan setidaknya dua orang tewas.

Dia juga dilaporkan berjanji untuk membalas dendam terhadap mereka yang menembaki para demonstran.

Al-Kadhimi sendiri telah merilis sebuah pernyataan tak lama setelahkejadian itu.

Diamengatakan bahwa dia baik-baik saja dan meminta warga Irak untuk tetap tenang.

"Saya baik-baik saja Alhamdulillah."

"Dan saya menyerukan agar semua orang tenang dan menahan diri, demi Irak,"ucap al-Kadhimi.

Baca Juga: Bikin Panik Manusia Seisi Bumi, Hari KiamatMungkin Akan Segera Terjadi dan Bumi Bisa Berubah Menjadi 'Tidak Dapat Dikenali', Penyebabnya Karena Hal Ini

Artikel Terkait