Penulis
Intisari-Online.com - Chinamemperluas persenjataan nuklirnya pada tingkat yang mengkhawatirkan dan itu membuat Amerika Serikat (AS) waspada.
Ini karena China mempersempit kesenjangan dengan jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki oleh masing-masing negara.
Kenaikan itu mengejutkan Pentagon, menurut laporan tahunan kepada Kongres tentang perkembangan militer China dari Departemen Pertahanan AS menunjukkan.
Menurut laporan itu, China dapat memiliki 700 hulu ledak nuklir yang dapat dikirim pada tahun 2027 dan dapat mencapai 1.000 pada tahun 2030.
Angka-angka ini dua setengah kali lebih besar dari apa yang diprediksi Pentagon.
Di mana hanya setahun yang lalu ketika China memiliki sekitar 200 hulu ledak dan diperkirakan akan menggandakannya pada tahun 2030.
Angka-angka tersebut didasarkan pada modernisasi cepat opsi serangan nuklir China dan pembangunan silo misilnya.
Laporan itu mengatakan China sedang membangun "triad nuklir", dengan kemampuan untuk mengirimkan senjata nuklir dari rudal balistik berbasis darat, dari rudal yang diluncurkan dari udara, dan dari kapal selam, katanya.
Sebagai perbandingan, AS memiliki sekitar 3.750 senjata nuklir dan tidak memiliki rencana untuk menambah.
Bahkan jumlahnya menurun dari sekitar 10.000 sejak tahun 2003.
Laporan itu mengatakan China kemungkinan tidak mencari kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir tanpa alasan.
Tetapi ingin mencegah serangan dari orang lain dengan mempertahankan ancaman pembalasan nuklir yang kredibel.
Namun, para pejabat masih menyatakan keprihatinan atas niat China tersebut.
"Ekspansi nuklir yang dilakukan China tentu sangat memprihatinkan bagi kami," kata seorang pejabat pertahanan AS seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (6/11/2021).
"Kamis sudah mengamati apa yang mereka lakukan, tetapi mereka belum benar-benar menjelaskan mengapa mereka melakukannya."
"Mereka bergerak ke arah yang secara substansial melebihi tempat mereka sebelumnya dalam hal jumlah dan kemampuan."
Jenderal paling senior AS, Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley mengeluarkan peringatan keras tentang kemajuan militer China.
Dia mengatakan itu merupakan salah satu pergeseran terbesar dalam kekuatan geostrategis global yang telah disaksikan dunia.
Pentagon telah menyatakan China sebagai perhatian keamanan utamanya untuk masa depan.
Ini karena Beijing bertujuan untuk mengubah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi “pasukan kelas dunia” pada tahun 2049, menurut rencana resminya.
China juga memperluas kekuatan udara, ruang angkasa, dan lautnya.
Ini merupakan kemampuan yang sejalan dengan kekuatan besar seperti AS dan Rusia.
Persaingan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan bentrokan antara AS dan China, terutama atas Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya tetapi didukung erat oleh AS.
Laporan AS yang baru juga mengatakan modernisasi militer China yang cepat bertujuan untuk memiliki kemampuan pada tahun 2027 untuk mengatasi setiap dorongan terhadap upaya untuk merebut kembali Taiwan.
Di tahun 2027 itu, menurut laporan itu, China berusaha memiliki Taiwan dengan cara mampumelawan militer AS di kawasan Indo-Pasifik.