Ekspor ke China melompat dari sekitar USD 3,6 miliar tahun 2000 sampai lebih dari USD 74 miliar tahun 2015.
Beberapa pakar ekonom mengklaim jika pasar menguntungkan China yang berhasil melindungi Australia dari resesi ketika krisis finansial global.
Tahun 2017, pemerintah China mengamuk ketika mantan Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengumumkan rencana menindak campur tangan asing dalam politik domestik Australia.
Partai Komunis yang berkuasa melihat langkah itu sebagai sasaran tepat pada mereka dan hubungan itu tidak pernah pulih.
Seruan Perdana Menteri Morrison pada April 2020 untuk penyelidikan asal mula pandemi Covid-19, topik sensitif secara politik bagi pemerintah China, semakin memperburuk Beijing.
Ekspor Australia ke China mulai mengalami kesulitan memasuki negara itu, termasuk penundaan bea cukai yang lama dan tarif sementara.
Pada September 2021, batu bara, anggur, barley, dan daging sapi Australia semuanya terpengaruh oleh ketegangan perdagangan dengan China.
Beberapa pakar mengatakan perjanjian AUKUS telah membawa Australia ke titik di mana mereka tak bisa memperbaiki hubungan dengan China.
"Ini adalah Australia memberi sinyal tidak ada cara kembali untuk hubungan dengan China, bahwa yang terbaik yang bisa kita harapkan adalah keberadaan kompetitif, situasi di mana ada keseimbangan di wilayah tersebut," ujarnya.
KOMENTAR