Pejabat kesehatan Jepang belum melaporkan adanya masalah dengan keamanan atau efektivitas vaksin.
Keputusan untuk menangguhkan tambahan 1 juta dosis vaksin Moderna dipandang sebagai tindakan pencegahan.
"Tidak mungkin vaksin yang terkontaminasi asing secara langsung terkait dengan kematian. Jika zat asing itu sangat berbahaya sehingga akan menyebabkan kematian, banyak orang akan memiliki gejala yang sama," kata Takahiro Kinoshita, wakil presiden Presiden Cov-Navi Jepang.
"Namun, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan tingkat bahaya yang tepat dari dosis vaksin yang terkontaminasi," katanya.
Pekan lalu, Jepang berhenti menggunakan 1,63 juta dosis vaksin Moderna. Vaksin ini dikirim ke 863 pusat vaksinasi di seluruh negeri.
Perusahaan farmasi Takeda, yang bertanggung jawab untuk mengimpor vaksin Moderna, menerima keluhan dari pusat vaksinasi tentang kecurigaan vaksin yang terkontaminasi.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR