Biasanya 50.000 Peziarah Makam Raja Imogiri Ini Syok Ditarik 500.000, Viral Dan Keraton Pun Langsung Beri Respon

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Viral pengakuan seorang peziarah makam raja Imogori biasanya ditarik Rp50 ribu sekarang ditarik Rp500 ribu. Keraton pun bereaksi.
Viral pengakuan seorang peziarah makam raja Imogori biasanya ditarik Rp50 ribu sekarang ditarik Rp500 ribu. Keraton pun bereaksi.

Intisari-Online.com -Biasanya cuma ditarik Rp50.000, seorang pengunjung di Makam Raja Imogiri kaget ketia dirinya ditarik hingga Rp500.000.

Berita itu pun langsung viral di media sosial.

Dia bilang, biasanya cuma dimintai retribusi sebesar Rp 50.000.

Tarif tersebut berlaku untuk masing-masing wilayah makam, baik yang kasultanan maupun kasunanan.

Tapi kali ini berbeda.

Dia dimintaitarif Rp250.000 untuk masing-masing wilayah--area Kasunanan dan area Kesultanan.

Sehingga total Rp500.000.

"Di luar dugaan kita serombongan harus membayar masing-masing wilayah @250k untuk para petugas (kuncennya). Artinya 500k. SANGAT KAGET SAYA MENDENGARNYA," tulis akun @Merapi_Uncover

Peziarah itu juga mengungkapkan ada wisatawan luar kota yang juga dikenai tarif serupa.

Tapi karena tidak memiliki uang dengan nominal yang ditetapkan, akhirnya wisatawan tersebut hanya membayar seiklasnya.

"Ketika tidak sanggup mungkin juga karena tidak siap (tidak ada ATM) atau tidak punya kemudian dinegosiasikan dan hanya bayar seikhlasnya saja klo tidak salah 200 atau 300 gitu," tulis akun @Merapi_Uncover.

Pihak Keraton pun buka suara terkait keluhan pengunjung tersebut.

Carik Kawedanan Sriwandawa, KRT Purwosemantri mengatakan, juru kunci tersebut dipanggil atasannya.

"Untuk sementara sudah dipanggil (juru kunci) oleh atasanya langsung Bupati Puralaya Imogiri KRT Reksakusuma untuk dimintai keterangan. Yang selanjutnya selanjutnya dilaporkan ke Penghageng KH Panitrapura/Kawedanan Sri Wandawa," ujar KRT Purwosamantri saat dihubungi pada Selasa (30/4/2024).

Menurutnya, tidak ada retribusi bagi pengunjung makam.

Namun, pengunjung memang harus menyewa pakaian adat jawa.

Hal ini lantaran peziarah wajib mengenakan pakaian adat jawa.

"Sebenarnya tidak ada retribusi. Hanya saja untuk masuk berziarah diwajibkan memakai pakaian adat jawa yang sudah ditentukan, dan para Abdi Dalem (perkumpulan) menyewakan dengan nominal tertentu," katanya.

Dia juga mengatakan tidak ada kewajiban pengunjung untuk memberikan sesuatu kepada Abdi Dalem.

"Tidak ada peraturan dari Kraton untuk peziarah yang mewajibkan memberikan apa pun kepada Abdi Dalem. Kalau ada peziarah yg memberikan sesuatu kepada Abdi Dalem itu sifatnya pribadi," ungkapnya.

Purwosemantri juga menegaskan bahwa tidak dibenarkan bagi Abdi Dalem meminta sejumlah uang kepada pengunjung makam.

"Tidak dibenarkan Abdi Dalem meminta sejumlah uang kepada peziarah. Dan aturan itu benar-benar dibekalkan kepada para Juru kunci oleh Bupati Juru kunci Imogiri," katanya.

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News

Artikel Terkait