Sultan Hamengkubuwono II, salah satu raja trah Mataram Islam yang tidak dimakamkan di Makam Imogori. Ada kaitannya dengan Perang Jawa Pangeran Diponegoro.
Intisari-Online.com - Makam raja-raja di Imogiri sengaja dibangun sebagai tempat peristirahata terakhir raja-raja trah Mataram Islam.
Meski begitu, ada beberapa raja yang tak dimakamkan di situ.
Salah satunya adalah Sultan Hamengkubuwono II yang dimakamkan di makam Kotagede.
Benarkah ini ada kaitannya dengan Pangeran Diponegoro?
Dilansir situs budaya.jogjaprov.go.id, kompleks Makam Imogiri dibangun oleh Sultan Agung.
Kompleks pemakaman ini dikenal dengan sebutan Pajimatan.
Sebutan Pajimatan ini asalnya dari kata "jimat" yang memiliki arti pusaka, tempat untuk pusaka.
Dalam konteks ini sosok Raja Kerajaan Mataram Islam yakni Sultan Agung, seorang raja yang pertama kali dimakamkan di kompleks ini menjadi leluhur serta pusaka bagi dinasti Kerajaan Mataram.
Status Makam Imogiri tetap tidak berubah meskipun Mataram Islam pecah jadi setelah Perjanjian Giyanti 1755.
Baik Kesultanan Yogyakarta maupun Kesunanan Surakarta memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam melakukan pemeliharaan kompleks makam tersebut.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR