Pekan lalu, Behroz mengatakan dia harus membakar seragam militernya setelah mendengar ada polisi wanita yang dibunuh Taliban di Kunduz.
Behroz mengatakan, "Saya membakar seragam saya di halaman. Taliban sudah menguasai parlemen. Hidup kami pun berakhir."
Behroz mengatakan, namanya seharusnya ada dalam daftar orang-orang yang harus dievakuasi.
Namun, niat ke bandara harus dia urungkan setelah melihat ribuan warga berusaha menyelamatkan diri dari milisi.
Ia mengatakan, "Saya mendengar ada orang yang berusaha menggapai pesawat, dan mereka tewas terjatuh dari ketinggian."
Behroz menjelaskan, banyak pasukan pemerintah yang buta huruf. Bahkan, mereka tidak bisa menggosok gigi mereka sendiri.
Behroz menuturkan bagaimana dua anaknya selalu mengajaknya keluar, seperti diwartakan Daily Mirror Minggu (22/8/2021).
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR