Intisari-Online.com - Berita mengenai Afghanistan jatuh ke tangan Taliban langsung menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia.
'Afghanistan' pun langsung menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Ada beberapa penyebab Afghanistan jatuh ke tangan Taliban selain ditariknya pasukan AS dari negara itu.
Yaitu informasi mengenai pemimpin negara itu yang melarikan diri.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (17/8/2021), Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah meninggalkan Afghanistan.
Presiden Ghani pergi beberapa jam setelah Taliban memerintahkan anggotanya mengepung Kabul dari pinggiran pada Minggu (15/8/2021).
Presiden Ghani beralasan, dia ingin menghindari pertumpahan darah.
Akan tetapi beberapa orang di media sosial mengecamnya sebagai seorang pengecut.
Tak hanya Presiden Ghani yang kabur, panglima perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum juga melarikan diri.
Dostum memang dikenal sebagai sekutu Amerika Serikat (AS).
Dostum, mantan wakil presiden Afghanistan, adalah salah satu dari dua orang kuat terkenal di Mazar-i-Sharif, kota terbesar keempat.
Dia diketahui melarikan diri melintasi perbatasan ke Uzbekistan pada Sabtu (14/8/2021).
Pria 67 tahun itu, pengikutnya, serta mantan gubernur Atta Mohammad Noor, adalah musuh terbesar Taliban dan pemain kunci di Afghanistan sejak 1980-an.
Dostum dan Noor telah bersumpah untuk melindungi Mazar-i-Sharif. Namun Noor kalah dalam peperangan.
Sehingga kota itu jatuh ke tangan Taliban.
Setelah kehilangan sosok-sosok pemimpinnya, disebut-sebut pemimpin Taliban akan maju sebagai “presiden” Afghanistan yang akan datang.
Siapakah pemimpin Taliban tersebut?
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (17/8/2021), Mullah Baradar adalah 1 dari 4 orang yang mendirikan gerakan Taliban di Afghanistan pada 1994.
Bahkan dia merupakan salah satu komandan tepercaya pendiri Taliban.
Baradar juga sempat menjadi perwakilan bagian dari tim perundingan di Doha dengan pemerintah AS.
Pada saat itu, Baradar bertemu utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad, di Doha, Qatar, pada 29 Februari 2020.
Berdasarkan informasi interpol, Baradar diketahui lahir di desa Weetmak di distrik Dehrawood, provinsi Uruzgan Afghanistan, pada tahun 1968.
Ia dikenal sebagai bagian dari cabang Popalzai dari suku Durrani, sama seperti mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Saat Baradar lahir, tengah terjadi invasi Soviet ke negara itu pada akhir 1970-an.
Diduga pada masa itulah yang membentuk sifat pemberontaknya. Dia pun sempat ikut bertempur melawan Soviet.
Di Taliban, Mullah Baradar menjadi tokoh kunci. Perannya adalah sebagai ahli strategi dan komandan militer.
Dia juga diyakini memimpin pemberontakan dan mengelola pendanaannya sehari-hari.
"Istrinya adalah saudara perempuan Mullah Omar."
"Dia mengendalikan uang."
"Dia melancarkan beberapa serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan kami," kata seorang pejabat Afghanistan yang tidak mau disebutkan namanya kepada BBC.
Ketika AS masuk ke Afghanistan pada 2001, Taliban sempat menghilang.
Tapi Baradar memiliki reputasi sebagai pemimpin militer yang kuat dan operator politik yang halus.
Itulah yang membuat Taliban akhirnya bangkit setelah 20 tahun lamanya.
Bahkan Baradar bersumpah untuk melanjutkan "perjuangan" kelompoknya sampai pengusiran musuh dari tanah Afghanistan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR