Marinir AS awalnya menganggap peringatan itu sebagai “permainan” orang Inggris kepada “penghuni” baru pos itu.
Tak perlu waktu lama untuk memahami mengapa tim sebelumnya begitu lekas ingin pergi, dan apa maksud dari peringatan yang diberikan.
Tulang belulang
Kopral Lena, komandan kedua marinir AS dalam tugas jaga malam mendengar suara-suara aneh dari radio pos pengamatan, pada malam pertama.
Dia kemudian memeriksa ke basis komando utama untuk memastikan apakah mereka mengirimkan pesan.
Tapi pusat komando mengaku tidak melakukan pergerakan apapun.
Dia lalu mengambil baterai baru untuk radio dan berharap itu menyelesaikan masalah dan mengabaikan “gangguan” itu.
Hari berikutnya, Kopral Lena berpikir bahwa parit-parit disekitar pos jaga tidak digali cukup dalam.
Seolah-olah tidak mendengar peringatan pasukan Inggris, dia pun memerintahkan pasukan segera bekerja.
Baca Juga: Meski Janji Takkan Jadi Basis Separatis, Taliban Tetap Bikin China Khawatir Bakal Lakukan Hal Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR