Alih-alih berkeringat karena suhu gurun yang ekstrem dan relatif panas meski pada malam hari, Zolik tersentak saat embusan angin dingin membekukan menyerangnya.
Pada saat yang sama, dia juga mendengar seseorang membisikkan sesuatu kepadanya dalam bahasa Rusia, meskipun dia tidak bisa memahami apa yang dikatakan.
Dia berpikir mungkin kelelahan menyerangnya, namun beberapa saat kemudian, dia mendengar seseorang berjalan di atas pos pengamatan.
Karena penasaran, dia pergi melakukan pemeriksaan, tapi tidak ada seorang pun di sana, padahal dia yakin betul mendengar sesuatu.
Dia pun memutuskan untuk memindai area tersebut menggunakan pencitraan termal.
Akhirnya, dia menemukan seorang tentara di kejauhan, menatap balik ke arahnya dengan tinju yang mengepal.
Zolik bersiap menembak tapi menahan diri, karena dia harus memastikan bahwa itu bukan salah satu anak buahnya sendiri.
Sesaat dia kehilangan pandangan dari sosok itu, dan ketika dia melihat kembali melalui lingkup pencitraan, sosok itu hilang.
Setelah peristiwa itu, Zolik meminta untuk dipindahkan dari unit tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR