Kini, setiap tahunnya pada 9 Agustus, orang Jawa di Suriname memperingati hari kedatangan pertamanya di Monumen tersebut.
“Setiap tangga; 9 Agustus, tanggal kedatangan Orang Jawa pertama itu diperingati dan Duta Besar Indonesia biasanya diundang untuk meletakkan karangan bunga di situ,” jelas Julang.
Orang Jawa dengan bahasanya merupakan salah satu suku bangsa dan bahasa yang terus berkembang di Suriname sejak tahun 1890.
Saat ini, terhitung jumlah masyarakat Suriname keturunan Jawa berjumlah sekitar 15 persen dari total penduduknya, yakni 80 ribu orang dan suku Jawa.
Negara yang memiliki bahasa nasional Belanda ini merayakan hari kemerdekaannya setiap 25 November.
Kini keturunan Jawa di Suriname bekerja di berbagai bidang, seperti petani, pedagang, pegawai pemerintahan.
Bahkan, ada juga yang menduduki posisi penting di pemerintahan seperti Paul Somohardjo (mantan ketua parlemen) dan Raymond Sapoen (mantan menteri dan calon presiden) dan menteri.
Duta Besar menyebut dari total anggota DPR Republik Suriname hasil Pemilu terbaru, ada tujuh orang di antaranya adalah wong Jowo. Selain itu, satu menteri di pemerintahan yang baru menjabat juga merupakan keturunan Jawa.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR