Munculnya nasionalisme Timor terjadi pada tahun 1933 ketika beberapa orang Protestan dari Timor Barat, ketika belajar di Institut Teknologi Bandung di Jawa, mendirikan De Timorsch Jongeren ("Pemuda Timor").
Ini mengarah pada pembentukan Perserikatan Kebangsaaan Timor ("Persatuan Nasionalis Timor") empat tahun kemudian.
Bagi orang Timor di Timor Timur, mereka tidak memiliki organisasi pusat, dan sebagian besar radikal adalah orang buangan dari Portugal, yang ingin kembali ke daratan Portugal.
Namun, mereka memiliki peran penting bertahun-tahun kemudian dalam mendidik elit Timor.
Selama Perang Dunia II Jepang menyerang Timor Barat Belanda dan ketika pasukan Belanda dan Australia mengambil Timor Timur, Jepang menyerbu bagian timur pulau itu.
Selama Pendudukan Jepang, kekuasaan yang relatif baik dari Belanda dan Portugis berakhir, dan orang Timor dianiaya oleh Jepang karena dukungan mereka yang sebenarnya dan yang diduga untuk Sekutu.
Diperkirakan sekitar 70.000 orang Timor tewas di bawah kekuasaan Jepang, karena pertempuran, pembalasan dendam, dan kelaparan.
Setelah perang, pertempuran dimulai antara kaum nasionalis dan Belanda di Hindia Belanda.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR