Intisari-Online.com - Sejarah Timor Leste selalu menarik untuk diulik.
Setelah jatuhnya rezim fasis Portugis pada tahun 1974, pemerintah Portugis mendorong kemerdekaan yang baru dan demokratis di Timor Leste.
Salah satu tindakan pertama pemerintahan baru di Lisbon adalah menunjuk Gubernur baru untuk koloni pada 18 November 1974, Mário Lemos Pires, yang pada akhirnya akan menjadi, Gubernur Timor LEste terakhir.
Salah satu keputusan pertamanya yang dibuat setibanya di Dili adalah melegalkan partai politik dalam persiapan pemilihan Majelis Konstituante pada tahun 1976.
Tiga partai politik utama dibentuk:
Uniao Democratica Timorense (Persatuan Demokrat Timor atau UDT), didukung oleh elit tradisional, pada awalnya mendukung hubungan yang berkelanjutan dengan Lisbon, atau sebagaimana mereka katakan dalam bahasa Tetum, mate bandera hum - 'di bawah bendera (Portugis).'
Tetapi kemudian mengadopsi pendekatan 'bertahap' untuk kemerdekaan.
Salah satu pemimpinnya, Mario Viegas Carrascalao, salah satu dari sedikit orang Timor yang telah dididik di universitas di Portugal, kemudian menjadi Gubernur Indonesia di Timor Timur selama tahun 1980-an dan awal 1990-an.
Meskipun dengan runtuhnya pemerintahan Indonesia, dia akan berubah menjadi pendukung kemerdekaan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR