Intisari-online.com - Sebuah dokumen menunjukkan pemerintah Australia yang malu mengakui negosiasi yang pernah dilakukannya dengan Indonesia.
Dokumen yang baru dideklasifikasi sekitar tahun 2018 tersebut mengungkapkan Australia memiliki keingingan hak minyak dan gas di Timor Leste.
Dokumen tersebut berasal dari awal tahun 1970-an termasuk di antara file yang menjadi sengketa kebebasan berinformasi.
Sidang lima hari dilakukan sebelum pengadilan mengajukan banding administrasi (AAT) minggu lalu, untuk mengungkap dokumen itu.
Sebagian bukti dari pemerintah Australia diberikan secara rahasia dengan pemohon akademisi dan penulis Kim McGrath dan pengacaranya, untuk dicegah mendengarkan alasan pemerintah.
Namun, di bawah undang-undang Kearsipan dokumen kabinet diumumkan setekah 30 tahun.
Dalam sidang itu, arsip nasional merilis beberapa file yang dipermasalahkan termasuk pengajuan kabinet dan kabel diplomatik Indonesia-Australia.
McGrath mengklaim mereka mendukung temuan penelitiannya bahwa pemerintah federal tampaknya sengaja menyembunyikannya.