Melansir Kompas.com, saat itu Presiden Soekarno ingin menyatukan elit politik dan membuat mereka duduk bersama.
Kebetulan momen tersebut bertepatan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Presiden Soekarno memanggil KH Wahab Chasbullah untuk meminta pendapat pada pertengahan Ramadhan.
KH Abdul Wahab Hasbullah sendiri dikenal sebagai ulama terkemuka di awal kemerdekaan RI.
Ia juga seorang tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) bersama Hadratus Syeikh K.H Hasyim Asy'ari.
Bertemu dengan Presiden Soekarno, KH Wahab Chasbullah memberikan saran untuk menggelar acara silaturahim di antara elite politik dengan memanfaatkan momentum Idul Fitri.
Presiden Soekaro sepakat dengan usulan tersebut, namun merasa kurang cocok dengan penggunaan kata silaturahim untuk mendinginkan suhu politik saat itu.
Menurut Bung Karno, istilah itu terlalu biasa dan harus dicari istilah lain agar pertemuan penting itu jadi momentum dan mengena bagi para elite yang hadir.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR