Intisari-online.com - Sama seperti Kalimantan yang dimiliki dua negara Indonesia dan Malaysia.
Pulau Papua juga demikian, Papua bagian barat adalah milik Indonesia, sementara sebelah timur adalah Papua Nugini.
Banyak yang mengira bahwa Papua Nugini mungkin adalah daerah liar yang penuh dengan suku-suku terpencil.
Dengan keragaman bahasa dan budaya yang tak terhitung jumlahnya, membuat mereka terlihat sangat unik.
Namun, yang sering mengundang pertanyaan adalah mengapa wilayah itu terpisah, dan mengapa Papua Nugini tidak pernah disentuh Indonesia.
Misalnya, seperti pada masa lalu pulau Papua hanya dijajah Belanda, dan Indonesia pun merebutnya dari Belanda.
Di sisi lain, Belanda hanya menguasai Papua bagian barat, dan hampir tidak menyentuh Papua Nugini, sehingga Indonesia hanya mengambil alih Papua bagian Barat.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan Papua barat dengan Papua Nugini, mengapa tidak pernah dikuasai Indonesia maupun dulunya tidak dijajak Belanda?
Menurut catatan, semua itu terjadi bermula dari kolonialisme yang berbeda antara Papua bagian barat dan Papua Nugini.
Singkatnya, kolonialisme terjadi, sedikit lebih lama di Papua Barat.
Papua Barat dijajah oleh Belanda dan menjadi bagian dari Hindia Belanda, yang memasukkan masa depan Indonesia sebagai bagian darinya.
Sementara itu, berbeda dengan Papua Nugini pertama kali dijajah oleh Jerman, kemudian Inggris, kemudian Australia.
Pada akhirnya diberikan kemerdekaan oleh Australia pada tahun 1975.
Sebelumnya, separuh Barat telah secara kontroversial dimasukkan ke Indonesia setelah melakukan perundingan dan konfrontasi dengan Belanda.
Indonesia merdeka dan menganggap diri mereka sebagai pemain utama gerakan nonblok.
Baik pro-Soviet maupun pro-Amerika dalam Perang Dingin, mereka membela negara-negara terjajah.
Secara khusus, mereka merasa bahwa semua wilayah yang dijajah Belanda di Hindia pantas disatukan di bawah satu atap sebagai bagian NKRI.
Sederhananya, inilah alasan mengapa daratan Papua Barat dan Papua Nugini terpisah.
Sementara itu untuk budaya juga mengalami perubahan, bahasa resmi Papua Barat adalah bahasa Indonesia, dengan pengenalan terbatas untuk bahasa Melayu Papua.
Bahasa lokal Papua Barat yang keberadaannya hanya terbatas di daerah perbatasan dengan Papua Nugini.
Sedangkan bahasa resmi Papua Nugini adalah bahasa Inggris, Hiri Motu dan bahasa kreol yang berkembang pesat bernama Tok Pisin, yang mungkin paling banyak digunakan di negara itu
Ada juga lebih dari 800 bahasa yang diakui yang ada di Papua Nugini.
Tetapi persilangan ke Papua Barat tidak banyak terjadi.
Secara linguistik, Papua Barat dan Papua Nugini telah dipisahkan secara kaku karena sejarah mereka.