Penulis
Intisari-Online.com - Sudah sejak lamaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mulai melakukan aksi pemberontakan.
Bahkan dari hari ke hari, kebrutalan para anggota KKB semakin menjadi-jadi.
Namun di antara ribuan korban yang berjatuhan, ada beberapa yang berhasil selamat dari pembunuhan KKB.
Salah satunya adalahJimmi Aritonang.
Dilansir dari kompas.com pada Senin (19/4/2021),Jimmi Aritonang merupakansalah satu pekerja di PT Istaka Karyadi Nduga, Papua.
Jimmi dan pekerja lainnyaadalah pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Lalu diapun menceritakan kisahnya kepadaKepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi saat dia berhasil diselamatkan.
Semua berawal ketika seluruhPT Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja pada 1 Desember 2018.
Para pekerja libur karena adaupacara peringatan yang diklaim sebagai HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM).
Upacara tersebut memang dilaksanakan oleh kelompok KKB dandimeriahkan bersama masyarakat.
Tapi mendadak situasi berubah sekitar pukul 15.00 WIT,kelompok KKB mendatangai Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar.
Secara paksa, seluruh pekerja digiring dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar orang KKB bersenjata militer.
Pada tanggal 2 Desember 2018, dengan berjalan kaki, mereka menuju bukit pucak Kabo.
Lalu dipaksaberbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan jongkok.
“Tidak lama kemudian para KKB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua," kataAidi.
"Kemudian secara sadis menembaki para pekerja."
"Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah."
Setelah yakin para pekerja sudah tewas, mereka pun meninggalkan para korban begitu saja.
Tanpa orang KKB itu tidak tahu bahwa ada 11 orang pekerja yang pura-pura mati.
Mereka pun berusaha bangkit kembali untuk melarikan diri.
Sayangnya, beberapa dari mereka belum beruntung. Ketika ingin melarikan diri, mereka terlihat anggota KKB dan dikejar.
Akibatnya 5 pekerja yang ditangkap dan dibunuh di tempat oleh anggota KKB. Sementara 6 lainnyaberhasil melarikan diri ke arah Mbua.
"2 orang di antaranya belum ditemukan."
"Sedangkan 4 orang d iantaranya, termasuk saksi Jimmy Aritonang, selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua,” ungkapnya.
Kini, Jimmi dan saksi lainnya berhasil dievakuasi dan diantarke Wamena, Ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Terus dikejar
Pada tanggal 3 Desembersekitar pukul 05.00, Jimmi dan saksi lainnya yang telah diamankan TNI mendadak diserang lagi oleh KKB.
Tak hanya menggunakan senjata militer, mereka juga menggunakan panah dan tombak.
“Rupanya mereka tetap melakukan pengejaran."
"Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos. Sehingga salah seorang anggota Yonif 755/Yalet, Serda Handoko membuka jendela, tertembak dan meninggal dunia,” tuturujar Aidi.
Pertempuran itu cukup panas. Antara pukul05.00 WIT hingga 21.00 WIT. Bahkan sempat terjadi adu tembakan.
Sayangnya kondisi tidak menguntungkan bagi TNI. SehinggaDanpos memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan.
Tapi kondisi membaik pada 4 Desember 2018. KarenaSatgas gabungan TNI-Polri berhasil menduduki Mbua dan melaksanakan penyelamatan serta dilakukan evakuasi terhadap korban.
Menurut pengakuan Jimmi, korban yang tewas di lerengbukit puncak Kabomencapai19 orang