Padahal TNI AD Bisa dengan Mudah Melumpuhkan Seluruh KKB Papua Jika Sampai Hati Gunakan Senjata Mematikan Ini, Tapi Militer Indonesia Ogah Melakukannya Karena Alasan Ini 

Mentari DP

Penulis

Pasukan khusus TNI AU Paskhas AU menghadapi kebrutalan KKB Papua.

Intisari-Online.com - Sudah banyak negara yang mengakui kehebatan militer Indonesia.

Entah itu pasukan darat, laut, atau pun udara.

Nah, soal ini, alutsista TNI AD benar-benar hebat.

Baca Juga: Dijuluki 'Inkubator Penyakit',Pemerintah China Dituduh Sudah Tahu Risiko Pandemi Covid-19 dari Tempat Ini Sejak 5 Tahun Lalu,Benarkah Dunia Sudah Dibohongi Selama Ini?

Sebab, TNI AD pernah menerima sejumlahhelikopter tempur jenis AH-64E Apache Guardian buatan Amerika Serikat (AS) pada Desember 2017.

Apa kehebatanhelikopter tempur Apache tersebut?

Disebutkan bahwahelikopter tempuritu berfungsi untuk menghancurkan tank dan sasaran berat (heavy target) lainnya.

Tak sampai disitu, Apache juga dilengkapi rudal-rudal ‘api neraka’ yang dikenal sebagai AGM-114 Hellfire.

Jangan langsung kagum.

Sebab,Apache tidak hanya bisa menghancurkan tank saja.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 Berlaku Untuk Semua Orang, Presiden Jokowi Ungkap Alasan Utama di Baliknya, 'Untuk Kebaikan Kita Semua'

Disebutkan bahwahelikopter musuh bahkan jet tempur lawan dapat dirontokkan oleh Apache menggunakan rudal-rudal AIM-92 Stinger.

Dengan segala kehebatan dan kekuatannya itu, makahelikopter tempurApache akan menjadi momok yang menakutkan bagi kelompokgerilya atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hanya dengan sekali serang, maka Apache bisa melumpuhkan anggota KKB menggunakan kekuatannya.

Misalnya denganmenggunakan senapan mesin Gatling (M230 Chain Gun).

Konon katanya, jika Gatling milik Apache sampai ditembakkan ke arah sekelompok gerilya bersenjata, maka sulit sekali ada yang bisa lolos atau selamat.

Ini karena Gatling bisa menembakkan ribuan peluru dalam satu menit.

Bahkan tak hanya untuk melawan anggota KKB saja,Apache juga akan sama mengerikannya jika digunakan dalam peperangan.

Oleh karenanya, negara yang membelihelikopter tempurApache tidak sembarangan untuk menggunakannya.

Khususnya untuk melawan para geriyawan.

Alasannya sederhana.

AS biasanya melarang penggunaan Apache untuk melawan gerilya atau tentara pemberontak yang nota bene masih warga negara bersangkutan.

Baca Juga: Keluarga Korban Covid-19 yang Meninggal Sampai Ditampar Olehnya, Pahlawan Kemerdekaan Timor Leste Ini Larang Keras Warganya Berobat ke Rumah Sakit Karena Alasan Konyol Ini

Larangan dari negara militer terkuat di dunia itu bahkan tertuang dalamdalam MOU negara pembeli Apache.

Bagaimana jika ada negara yang melanggarnya?

Makaakan segera diterapkan embargo senjata, khususnya penghentian penyediaan suku cadang dan persenjataan Apache.

Umumnya, AS hanya mengizinkan negara pembelihelikopter tempurApache akan untuk menggunakannya dalam peperangan melawan negara yang bukan sekutu AS.

Oleh karenanya, walau TNI AD memilikinya, maka mereka belum pernah sama sekali menggunakan Apache.

Bahkan untuk sekedar menakut-nakuti anggota KKB yang semakin brutal.

Selain itu, TNI juga punya aturan sendiri dalam menggunakan senjata canggih.

Militer Indonesia tidak akan sembarangan menggunakan alat tempurnya ke daerah konflik.

Jika pun TNI terpaksa menggunakanhelikopter tempurApache, maka mereka butuhpersetujuan DPR untuk membuat status khusus.

Tujuannya adalah agar operasi militer TNI legal dan sesuai koridor HAM.

Lagi pula seperti para tentara TNI masih sanggup menghadapiorang-orang bersenjata yang berusaha meronrong keamanan di wilayah NKRI tanpa alat canggih.

Tentu saja mereka akan menggunakanhelikopter tempurApache di masa depan jika ada negara asing yang berani mengancam Indonesia. (Agustinus Winardi)

Baca Juga: Ditangkap, Diikat, hingga Ditembaki,Anggota KKB Bantai Puluhan Pekerja di Papua Sambil Menari-nari, Korban yang Selamat Dikejar Sampai Berhari-hari,Kejinya Setengah Mati!

Artikel Terkait