Intisari-Online.com - Sudah lebih dari setahun kita menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).
Hingga hari, Senin (19/4/2021), sudah 142.022.766 juta orang terinfeksi Covid-19.
Sementara 3.033.343 orang lainnya meninggal dunia.
Pandemi Covid-19 juga membuat seluruh dunia berduka dan mengalami berbagai masalah.
Negara-negara melakukan lockdown, pariwisata sepi, ekonomi hancur lebur, banyak orang jadi pengangguran, hingga dampak lainnya.
Walau begitu, masih banyak informasi mengenai Covid-19 yang masih tidak banyak tahu.
Misalnya informasi mengenai bahwa China sadar akan risiko pandemi Covid-19 di Wuhan sekitar lima tahun lalu.
Hal itu disampaikan oleh para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Wuhan di China.
Sebab, dilansir dariexpress.co.uk pada Senin (19/4/2021), mereka telah mengidentifikasi risiko pandemi di pasar terkait dengan asal-usul pandemi virus corona bertahun-tahun sebelum Covid-19 pertama kali tersebar.
Ahli virologi Dr Eddie Holmes menceritakan saat dia mengunjungi pasar makanan laut Hunan di Wuhan selama perjalanan investigasi untuk mencari patogen baru yang dapat menyebabkan pandemi di China.
Selama kunjungan tahun 2014, pasar disebut sebagai tempat penyebaran virus dari hewan ke manusia.
Dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, Dr Holmes berkata: “CDC Wuhan membawa kami ke sana."
"Kami diajak pergi ke tempat 'di mana penyakit bisa muncul?'."
“Saya telah mengunjungi beberapa pasar seperti ini, tapi ini adalah pasar yang besar."
"Dan rasanya seperti inkubator penyakit, persis seperti tempat yang Anda harapkan munculnya penyakit”.
Ilmuwan itu ingat pernah melihat peti satwa liar ditumpuk di atas satu sama lain.
Salah satu spesies yang dia perhatikan, anjing rakun, yang diketahui rentan membawa Covid-19.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh bioRxiv yang belum ditinjau oleh rekan sejawat menyatakan bahwa anjing rakun dipelihara untuk produksi bulunya, khususnya di China.
Dan hewan dicurigai sebagai inang perantara potensial untuk SARS-CoV6 dan SARS-CoV-2.
Ada banyak alasan mengapaanjing rakun berperan sebagai inang perantara yang potensial.
Misalnya perpindahan virus tingkat tinggi yang cepat, hingga tidak adanya adaptasi virus.
Hasil itu sangat relevan dengan risikoanjing rakun mungkin mewakili reservoir (tempat tumbuh kembangnya virus) SARS-CoV-2 yang potensial.
Bagaimana pendapat Anda?
Baca Juga: Padahal Jauh-jauh dari Yunani Tapi Nyelonong di Laut Indonesia Sampai Diusir Bakamla, Ternyata Ini Penyebab Kapal Yunani sampai Nyelonong ke Indonesia