"Saya tidak berpikir China dapat membangun jet tempur baru hingga pertengahan 2020-an. Itu berarti mereka masih harus meningkatkan J-15," kata Kashin.
Pakar Rusia menyebutkan bahwa China mengembangkan J-15 berdasarkan prototipe Su-33 di Ukraina.
Prototipe itu sendiri memiliki banyak masalah, bukan versi lengkap Su-33 saat ini.
"Alih-alih membayar royalti untuk dapat membangun Su-33 di China, mereka memutuskan untuk menghemat uang untuk membangun J-15 dengan caranya sendiri," kata Kashin.
Faktanya, China pada tahun 2009 mengajukan tawaran untuk membeli jet tempur Su-33 Rusia, tetapi ditolak ketika Rusia menemukan bahwa J-11B jiplakan dari pesawat tempur Su-27.
Menurut ahli Rusia, insinyur China tidak sepenuhnya memahami karakteristik Su-33, tidak mengetahui batas toleransi badan pesawat, yang menyebabkan kesalahan perhitungan.
"Hari ini, China telah menghabiskan banyak uang, banyak waktu untuk J-15 dan masih beroperasi dengan kurang andal," Kashin menunjukkan masalahnya.
Pakar Rusia percaya bahwa akan tiba waktunya ketika China telah selesai menangani jet tempurnya, tetapi itu akan membutuhkan lebih banyak waktu dan, tentu saja, lebih banyak uang.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR