Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) selalu disebut-sebut sebagai militer terkuat di dunia.
Mereka punya jutaan pasukan, senjata militer canggih, hingga anggaran militer yang terhitung banyaknya.
Walau begitu, AS diketahui punya banyak musuh. Salah satunya Rusia.
Buruknya lagi, kini Rusia memiliki S-400,sistem senjata rudal anti-pesawat generasi baru yang dikembangkan oleh Rusia.
Kris Osborn, seorangeditor pertahanan untuk Kepentingan Nasional, menuliskan penjelasannya dinationalinterest.org dengan judul "Why America Is So Worried About Russia's S-400 Air Defense System" pada Selasa (30/3/2021).
---
Iran dan China termasuk di antara negara yang diketahui mengoperasikan pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
Wajar. Karena mereka musuh AS.
Namun ada beberapa negara 'teman' AS yang diduga juga menggunakannya. Misalnya India dan Turki.
Lalu apakah mereka akan mendapatkan sanksi dari AS?
Selama perjalanannya baru-baru ini ke India, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyampaikan laporan bahwa India mungkin sedang mempertimbangkanmemberi sistem pertahanan udara Rusia itu.
Namun untuk saat ini, belum ada pengiriman sistem S-400. Jadi, tidak ada sanksi untuk saat ini.
Situasi India sangat mirip dengan Turki, sekutu AS yang saat ini dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memperoleh S-400 buatan Rusia.
Menanggapi Turki,jawaban Austin selaras dengan India.
Dia mengatakan bahwa tidak perlu ada sanksi karena mereka belum mendatangkan S-400.
Dalam sebuah laporan tahun 2019dari publikasi berita AA yang dikelola pemerintah Turki, mengatakan tiga anggota NATO yang mengoperasikan S-300 buatan Rusia.
Di antaranya ada Bulgaria, Yunani, dan Slovakia.
Sebenarnya, mengapa AS sangat khawatir dengan sistem pertahanan udara S-400 Rusia tersebut?
Padahal AS sendiri memilikiF-22, F-35, dan B-2 yang dilaporkan dapat menghindari deteksi dari sistem ini?
Menurut Austin, secara alami, negara mana pun yang memperkuat hubungan dengan Rusia, dalam kapasitas apa pun dan terutama dalam konteks memperoleh sistem persenjataan, kemungkinan besar akan mendapat sanksi dari AS.
Ancaman itu diberikan sebab militer ASmemang melawanRusia atau China.
Diklaim oleh media Rusia, sistem pertahanan udara S-400 dapat melacak dan menghantam platform tersembunyi.
Diketahui sistem ini menjadi jauh lebih maju secara teknis.
Selain itu, sistem ini punya keunggulan lain. Yaitu kemampuan komunikasi antar S-400.
Di mana semua sistem initerhubung dengan teknologi pemrosesan digital berkecepatan tinggi.
Karena mereka dapat berbagi data pelacakan dengan yang lain, maka mereka memungkinkan dapat mendeteksi satu lokasi dengan cepat.
Dan sistem udara ini dapat mematahkan kecepatan dari jet tempur siluman ASF-22 dan F-35.
Sebab ketika kedua jet siluman itu mampumenghindari pendeteksian dengan terbang menjauh atau ke luar radar, sistem pertahanan yang sebelumnya dengan cepat dapat mengirim data pelacakan ke yang lain.
Jadi, karena itulah AS benar-benar tidak ingin sekutunya menggunakan sistem pertahanan udara S-400 Rusia.