Kini, Beijing memulai tahun baru tanpa satu musuh politik paling agresif mereka, mantan presiden AS Donald Trump, Beijing bisa bernapas lega.
Xi Jinping menegaskan jika dia melihat China mengambil posisi terdepan di tahun mendatang dan seterusnya.
Selama pertemuan virtual Forum Ekonomi Dunia yaitu pada acara Davos Agenda Senin kemarin, Xi mengatakan dalam nada percaya diri jika negaranya telah mengirim bantuan ke negara lain dan mendorong dunia untuk bekerja sama.
Pesan mengenai pentingnya globalisasi ia sampaikan lagi, seperti yang ia lakukan saat ia menjadi pemimpin China pertama yang hadir di Davos pada tahun 2017.
Selanjutnya ia menyerukan kemampuan China untuk menguatkan ekonomi global dengan menyuntikkan "lebih banyak momentum untuk pertumbuhannya."
China akan "meningkatkan keuntungan pasar besarnya dan potensi kebutuhan domestik untuk menyediakan lebih banyak kesempatan untuk kerjasama antara negara-negara dan pemulihan ekonomi global," ujar Xi.
Xi dengan jelas menunjukkan kepercayaan diri, ujar William Reinsch, ahli perdagangan di Pusat Strategi dan Studi Internasional (CSIS), sosok yang bekerja 15 tahun sebagai pimpinan Dewan Nasional Perdagangan Asing.
Namun China juga mendulang masalah termasuk ketegangan di Hong Kong dan tuduhan pelanggaran HAM di wilayah Xinjiang, yang mana menyebabkan meningkatnya ketegangan dengan negara Barat dan bisa merusak kerjasama multilateral.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR