Pada tahun 1212, sekitar 30.000 anak-anak dari seluruh Eropa bersatu dan berbaris menuju Yerusalem.
Meskipun fakta dirusak oleh mitologi dan kurangnya sumber sejarah, kita tahu bahwa tujuan mereka adalah untuk mengubah Muslim menjadi Kristen secara damai.
Berbagai versi cerita - lebih dari 50 di antaranya telah ditemukan sejak abad ke-13 - memberi tahu kami tentang berbagai pemimpin anak yang berbaris ke Tanah Suci.
Salah satunya adalah seorang pemuda Prancis, Stephen dari Cloyes, yang percaya bahwa dia telah dipilih oleh Yesus untuk memimpin misi ilahi.
Dia mengumpulkan pengikut dengan melakukan mukjizat dan pertanda, dan mengklaim bahwa Laut Mediterania akan terbelah untuk para pengikutnya dalam perjalanan mereka.
Di seluruh benua, banyak anak bergabung dengan gerakan ini, mengambil sumpah tentara salib, yang bersifat militan dan mengikat secara hukum.
Sayangnya, misi mereka berakhir dengan bencana. Begitu sekelompok anak-anak mencapai pantai dan laut tetap tak bergeming, mereka yang memilih untuk melanjutkan perjalanan mereka dengan kapal dibawa ke Tunisia dan dijual sebagai budak atau mati di bangkai kapal.
Meskipun gagal, bagaimanapun, pencarian mereka dapat dianggap sebagai gerakan pemuda Eropa massal pertama.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR