Dia menjelaskan bahwa "asap menyelimuti kami ... skreens kami terbakar dan membakar kaum Kiri dari mereans [marinir] badley. Aku bercanda saat ledakan itu terjadi. Orang-orang di dalam skreens dibakar sampai hancur ... Lalu aku harus pergi ke magesene depan untuk bedakku."
Terlepas dari usianya dan status kelas bawahnya, memoar Sands yang tidak biasa adalah salah satu dari sedikit kisah yang ada dari pertempuran tersebut.
5) Detak jantung
Secara historis, anak laki-laki penabuh drum telah memainkan peran sentral di medan perang, terutama dalam Perang Saudara Amerika
Penggunaan anak laki-laki penabuh drum di medan perang telah menjadi tradisi barat yang sudah berlangsung lama.
Maskot musik ini memiliki peran praktis untuk dimainkan, menggunakan drum roll yang berbeda untuk memungkinkan perwira dan pasukan berkomunikasi satu sama lain.
Terlepas dari sejarah mereka yang luas, anak laki-laki penabuh drum telah menjadi identik dengan perang Amerika abad ke-19: puisi sentimentalis, seni, patung, dan otobiografi dari era tersebut menyandingkan anak-anak yang tidak bersalah ini dengan bentang alam pertempuran yang luas.
Perang Saudara Amerika mendorong anak laki-laki penabuh drum ke status semi-selebriti.
Anggota termuda perang, John Clem yang berusia sembilan tahun, menjadi terkenal setelah dia menembaki seorang kolonel Konfederasi yang memerintahkannya untuk menyerah, dan berhasil melarikan diri.
Baca Juga: Walter Yeo, Tentara Perang Dunia I yang Disebut sebagai Orang Pertama yang Melakukan Bedah Plastik
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR