Intisari-Online.com – Dari abad pertengahan hingga zaman modern, anak-anak kecil telah digunakan secara tragis dalam peperangan.
Sebagian dari mereka direnggut secara paksa dari keluarga mereka, ada juga yang menyerahkan diri 'demi' negara.
Namun, tidak sedikit dari mereka ketika mendengar desingan peluru, merindukan untuk kembali ke pelukan orangtua.
Emma Butcher dan James Rogers menceritakan kisah mereka.
1) Anak-anak dengan "daging yang keras"
Direnggut dari rumah mereka pada usia tujuh tahun, anak-anak lelaki Sparta sudah siap bertempur pada usia 20 tahun
Kota Sparta di Yunani kuno adalah negara adidaya militer, dan anak-anaknya telah terlibat dalam etos pertempuran ini sejak usia sangat dini.
Segera setelah lahir, dewan pengawas akan menilai atribut fisik bayi laki-laki; jika ia dianggap tidak sehat, kemungkinan besar bayi itu akan ditinggalkan di lereng bukit terdekat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR