Penulis
Intisari-Online.com- Peristiwa Santa Cruz merupakan salah satu sejarah kelam Timor Leste.
Ratusan orang menjadi korban peristiwa berdarah ini.
Namun, peristiwa ini pula yang menjadititik balikperjuangan kemerdekaan Timor Leste.
Peristiwa tersebut membuat dunia tak bisa lagi menutup mata darikekacauan yang terjadi di Bumi Lorsae.
Ketika Timor Leste menjadi bagian wilayah Indonesia setelahdiinvasi tahun 1975, kelompok rakyat pro-kemerdekaan Timor Leste terus melancarkanperlawanan untuk melepaskan diri.
Konfrontasi antar kelompok pro-kemerdekan dengan kelompok pro-integrasi maupun pasukan Indonesia pun sering terjadi.
Salah satunya ketika ratusan penunjuk rasa pro-kemerdekan diserang dan ditembaki pasukan Indonesia di sekitar Pemakaman Santa Cruz, Dili.
Peristiwa itu dikenal sebagaiPembantaian Santa Cruz 1991, terjadi pada 12 November 1991.
Para pengunjuk rasa itu melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan dariGereja St Antonio Padua di Motael menuju Pemakaman Santa Cruz tempatpemuda pejuang kemerdekaan Timor Leste bernama Sebastiao Gomes dimakamkan.
Dua mingu sebelum pembantaian Santa Cruz terjadi, pemuda itu ditembak oleh tentara Indonesia, buntut pecahnya konfrontasi kelompok pro-integrasi dan kelompok pro-kemerdekaan dalam pertemuan diGereja Motael, Dili.
Para pengunuk rasa berjalan sambil membentangkan spanduk, Viva Xanana,sementara tentara Indonesia berjaga di sudut-sudut jalan dengan senjatasiaga.
Namun, aksi demo itu berakhir rusuh, tiba-tiba datang rentetan tembakan.membuat pendemo di bagian belakang roboh, yang lain bubar, laritunggang-langgang.
Baca Juga: Saat Waktunya Tepat: Senjata Nuklir Israel Bisa Menghancurkan Seluruh Timur Tengah
Suasana mencekam dalam peristiwa yang diakui sebagai bagian darigenosida Timor Timur itu diabadikan oleh seorang jurnalis asing Max Stahl.
Rekaman Stahl sendiri merupakan satu-satunya bukti video yangmenangkap peristiwa mencekam itu.
Ia merekam tentara yang menembak, memukuli, dan menyeret orangpergi.
Dia memperhatikan bahwa korban yang masih bisa bergerak sedangmenuju ke arahnya.
“Mereka menunjukkan kepada saya luka mereka,” kenang Stahl, dikutip dariIrish Times.
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Leste memperkirakan sedikitnya271 orang tewas dar peristiwa itu.
Banyak korban tewas dari peristiwa pembantaian Santa Cruz, namun ada juga yang selamat.
MelansirTribun Pontianak(13/12/2013), Amali, Levi, dan Manuel Saldahnya merupakan beberapa diantaranya.
Bahkan, sosok Amali dan Levi diabadikan dalam sebuah patung sebagai peringatan terhadap peristiwa tersebut.
Kedua sosok tersebut merupakan salah satu yang tertangkap kamera Stahl dalam video yang diambilnya.
Dalam video Max Stahl terekam aksi Amali yang menolong Levi.
Dalam rentetan tembakan, Amali menggendong Levi yang berlumuran darah.
Pemerintah pun membuat patung yang menggambarkan Amali menolong Levi di pinggir Pantai Motael tak jauh dari Gereja St Antonio Padua, Motael, tempat pertama kali aksi demo berlangsung.
Aksi heroik mereka mendapat penghargaan dari pemerintah Timor Leste, sementara kejadian tersebut diperingato sebagai Hari Pemuda.
"Ada di antara anak muda yang meletakkan bunga di patung kami, mereka mungkin mengira kami sudah meninggal," ungkap Amali, dikutip dari Tribun Pontianak.
Selain kisah Amali dan Levi, Saldahnya juga punya kisah memilukan dari peristiwa Santa Cruz.
Meski nyawanya selamat, namun Saldahnya tak luput dari serangan peluru saat itu.
Bahkan, Saldahnya mengaku bahwa peluru itu masih bersarang di pinggangnya.
Bukan karena peluru itu tidak bisa diangkap dari tubuhnya, ternyata ada alasan pilu tentang keengganannya mengangkat peluru itu.
Operasi yang disarankan untuk dijalaninya di Surabaya membuatnya ketakutan bertemu dengan keluarga Tentara Indonesia.
"Saya disarankan operasi ke Surabaya untuk angkat peluru. Tapi saya khawatir, siapa tahu dokternya anak seorang tentara Indonesia yang ayahnya bertugas di sini dan kebetulan meninggal di Timor Leste," ujar dia.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari