Intisari-Online.com -Sebuahnota kesepakatan antara Menteri Pertahanan Prabowo denganMenteri Pertahanan Perancis Florence Parly beredar.
Isi dari kesepakatan tersebuttentu sajamengenai kerja sama pertahanan, khususnya dalam hal persenjataan.
Ada beberapa senjata canggih yang terlihat sudah siap diboyong oleh Indonesia dari Prancis.
'Bocoran' surat kesepakatan tersebut diunggah oleh akun Instagram @lembagakeris.
Lembaga Keris sendiri menulis bahwa nota kesepakatan tersebut diperoleh dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Dalam nota tersebut tertulis tentang beberapa senjata yang siap diboyong oleh Indonesia.
Selain itu, tertulis pula tentang adanya rencana pengembangan senjata bersama antara Indonesia dan Prancis.
Salah satu hal yang paling menarik adalah terkait dengan beberapa daftar senjata canggih yang siap diboyong Indonesia.
Dalam nota kesepatan yang ditandatangani oleh Prabowo 4 Agustus 2020 danParlypada 17 Agustus 2020 tersebut, tercantum beberapa senjata yang siap diboyong.
Ada pesawat tempur tangguh dan canggih Prancis Dassaulut Rafale. Lalu ada kapal selam canggih Scorpene.
Rudal MBDA Missiles dan kapal perang La-Fayette pun tercatat termasuk adalam alutsista Prancis yang siap diangkut oleh Indonesia.
Kesepakatan ininyatanya terjadi sebelum Prabowo danParly bertemu diKantor Kementerian Pertahanan Perancis di Paris, Rabu (21/10/2020) waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi Kepala Duta Besar (Kedubes) RI Dubes RI untuk Perancis, Arrmanatha Nasir, Asisten Khusus Menhan, dan Atase Pertahanan RI.
Prabowo menyebut kerja sama Indonesia-Perancis pada sektor pertahanan kemajuan pesat dalam setahun terakhir.
"Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista," ujar Prabowo dalam pertemuan tersebut sebagaimana dikutip keterangan pers KBRI Paris, Jumat (23/10/2020).
itu, Prabowo dan Florence Parly juga membahas perkembangan situasi dan dinamika kawasan Indo-Pasifik.
Perancis menaruh perhatian khusus terhadap kawasan Indo-Pasifik. Mengingat, selain memiliki teritori, sekitar 1,6 juta warganya berada di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam konteks ini, kedua menteri menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Diketahui, lawatan ke Perancis menjadi kali kedua Prabowo menyambangi negara tersebut dalam setahun terakhir.
Pada kunjungan pertama pada 13 Januari 2020, Prabowo disambut Parly.
Saat itu, Prabowo membidik peningkatan kerja sama di sektor pertahanan.
Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk memajukan industri pertahanan Indonesia.
Baca Juga: Ditangkap KPK dan Jadi Tersangka,Ternyata Kekayaan Edhy Prabowo Ditaksir Capai Rp7,4 Miliar