Nazi mendirikan Ghetto Przemysl pada tanggal 14 Juli 1942. Orang-orang Yahudi di kota itu, sekitar 20.000 orang, diperintahkan untuk memasuki ghetto dalam waktu 24 jam. Keesokan harinya, ghetto itu ditutup dari dunia luar.
'Ingat hari ini; ingat dengan baik. Anda akan memberitahu generasi yang akan datang. Sejak jam 8 hari ini kami telah dikurung di ghetto. Saya tinggal di sini sekarang. Dunia terpisah dariku dan aku terpisah dari dunia.
Siang hari sangat buruk dan malam sama sekali tidak lebih baik. Setiap hari membawa lebih banyak korban dan aku terus berdoa kepadamu, Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk mengizinkan aku mencium ibuku tersayang.'
Pada hari-hari setelah penyegelan ghetto, Renia berbicara tentang ketakutannya karena ditangkap dan diusir.
Dia menyadari hanya masalah waktu sebelum Nazi datang untuknya dan orang-orang yang dia cintai.
"Anda mungkin ingin tahu seperti apa ghetto tertutup itu," tulis Renia pada 16 Juli, melansir dari sky history.
'Sangat biasa. Kawat berduri di sekeliling, dengan penjaga mengawasi gerbang (polisi Jerman dan polisi Yahudi). Meninggalkan ghetto tanpa izin diancam hukuman mati. Di dalam, hanya ada orang-orang kita, orang-orang dekat, orang-orang tersayang. Di luar, ada orang asing. Jiwaku sangat sedih. Hati saya diliputi teror.'
Pada tanggal 20 Juli, Nazi memerintahkan penghuni ghetto untuk membayar 1,3 juta zloty kepada mereka untuk menjamin 'kedamaian dan ketenangan'.
Mereka yang tidak dapat membayar bagiannya akan ditangkap dan dideportasi. Karena ketakutan, Renia menulis buku harian terakhirnya pada 25 Juli.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR