Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah keluarga menemukan sesuatu tentang jasa ayah mereka yang luar biasa.
Ternyata, ayah mereka adalah seorang pahlawan yang menyelamatkan nyawa ratusan anak dari kamp konsentrasi Nazi ke tempat aman di Inggris.
Dia adlaah Halsey Roscorla, pilot Perang Dunia II. Dia tidak pernah mengatakan kepada istri, Joan dan anak-anaknya Anne dan Charles mengenai hal tersebut.
Ketika dia meninggal dunia pada tahun 1966 pada usia 47 tahun, keluarganya mengira bahwa cerita pengabdian militernya akan hilang selamanya, seperti dikutip dari Metro, Minggu (3/11/2019).
Namun, berkat rekaman film dari laporan berita tahun 2005, keluarga itu menemukan kisah Halsey.
Hampir 40 tahun setelah kematiannya mereka mengetahui bahwa pada tahun 1945, Halsey membantu menerbangkan 732 anak yang selamat dari kamp kematian Nazi dari Praha ke Inggris.
Charles berkata, "Di laci album foto kami di rumah ada serangkaian gambar pesawat berbaris di landasan, dan (itu) tampak seperti anak-anak pengungsi yang pergi ke pesawat ini."
Charles mengatakan bahwa pada seuatu malam di tahun 2005, mereka menyalakan berita dan itu adalah perayaan anak-anak pengungsi yang dijemput di bandara Praha.
Baca Juga: Inilah Ketakutan Terbesar Bill Gates, Bukan Kehilangan Kekayaan!
Anak-anak yang berada di kamp itu untuk dibawa ke Inggris, ke Windermere. Itu adalah peringatan ke-60.
Lalu, Charles menemukan sebuah kejutan pada tayangan tersebut.
Keluarga itu segera menghubungi para ahli di Imperial War Museum, yang kemudian memberi informasi bahwa Halsey adalah salah satu pilot yang menerbangkan anak-anak itu ke kehidupan baru mereka.
Halsey bergabung dengan RAF pada tahun 1942, tetapi terlepas dari perannya dalam membawa anak-anak ke tempat yang aman, keluarganya hanya tahu sedikit mengenai waktu pengabdiannya di militer.
Charles berkata, "Kami terkejut dan takjub menyaksikan berita dan melihat adegan-adegan ini menjadi hidup.
Fakta baru yang didapat keluarga itu menambahkan catatan yang hilang mengenai ayah mereka.
Kelompok anak-anak yatim ini, yang termasuk 80 perempuan, kemudian dikenal sebagai The Boys.
Penulis Arek Hersh ada di antara mereka dan menulis tentang pengalamannya dalam A Detail of History.
Mengingat penerbangannya ke Inggris, dia berkata: "Saya ingat perjalanan itu dengan baik.
"Ada sekitar 30 dari kami duduk di lantai pesawat dan pilot datang memberi kami roti dan cokelat.
"Mereka sangat baik pada kami. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang mereka lakukan untuk kami. Kami tidak akan berada di sini hari ini tanpa mereka.
"Mereka membebaskan Eropa dan membawa kami ke tempat yang aman. Saya akan senang melihat foto-foto dan bertemu keluarga untuk mengcuapkan terima kasih secara pribadi."