Intisari-Online.com - Sekutu pemenanng dari Perang Dunia II (Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Uni Soviet) menghadapi dua masalah segera setelah menyerahnya Jerman Nazi pada Mei 1945.
Yakni untuk membawa penjahat perang Nazi ke pengadilan, dan menyediakan tempat bagi pengungsi atau korban terlantar di Jerman dan Austria.
Setelah perang, persidangan kejahatan perang paling terkenal adalah persidangan besar penjahat perang.
Persidangan iadakan di Istana Kehakiman di Nuremberg, Jerman, antara November 1945 dan Agustus 1946.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
Dalam tiga tahun setelah persidangan besar ini, 12 persidangan berikutnya dilakukan di bawah naungan (IMT).
Mereka terdiri atas jaksa dan hakim dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, dan Amerika Serikat.
Para pejabat terkemuka rezim Nazi dituntut atas kejahatan perang.
Secara umum, para terdakwa dalam persidangan ini adalah staf dan unit penjaga di kamp konsentrasi.
Para pejabat dan kolaborator Jerman yang melakukan kejahatan di lokasi atau negara tertentu pada umumnya dikembalikan ke negara asal untuk diadili oleh pengadilan sosial.
Mungkin yang paling terkenal dari kasus-kasus ini adalah pengadilan pada tahun 1947 di Cracow, Polandia, dari Rudolf Hess, komandan Auschwitz.
Baca Juga : Cinta Abadi Kaum Yahudi untuk Israel: Rela Menjadi Minoritas Asal Tetap Tinggal di Tanah Israel
Source | : | myjewishlearning.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR