Advertorial

Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Iran, Kini Presiden Iran Blak-blakan Tuduh Israel Provokasi Perang, Tapi...

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran, ketegangan dua negara ini kian meningkat.

Terbaru, peristiwa yang membuat panasnya hubungan Israel dan Iran kian meningkat adalah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh.

Tuduhan langsung disasarkan kepada Israel sebagai pihak yang bertanggungjawab atas peristiwa itu, seperti yang diungkapkan pejabatnya.

Baru-baru ini, giliran Presiden Iran, Hassan Rouhani buka suara.

Baca Juga: 'Di Atas Angin' Perbandingan Kekuatan Militernya dengan Taiwan, China Tak Ada Bosannya Ledek Seterunya Itu, Makin Berani Terbangkan Pesawat di Atas Wilayah Taiwan

Presiden Iran untuk pertama kalinya blak-blakan menuduh Israel berada di balik bulan lalu membunuh nuklir ilmuwan Mohsen Fakhrizadeh.

Melansir independent.co.uk (15/12/2020), Tuduhan itu muncul sehari setelah laporan bahwa Israel telah mengalami serangan dunia maya besar-besaran di tangan para tersangka peretas Iran .

Presiden Iran Hassan Rouhani, berbicara kepada wartawan pada konferensi pers, mengatakan Israel membunuh Fakhrizadeh dalam upaya untuk memprovokasi konflik bersenjata di minggu-minggu terakhir pemerintahan Amerika Donald Trump .

Tapi, dia bersikeras Iran akan menahan diri dari serangan militer dan menanggapi pembunuhan tersebut pada waktu dan tempat yang dipilihnya.

Baca Juga: Keduanya Punya Sejarah Perang Lebih dari 40 Tahun, Makin Berkobar di Masa Pemerintahan Trump, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS

"Melancarkan ketidakstabilan dan perang di hari-hari terakhir pemerintahan Trump adalah tujuan utama rezim Zionis dalam pembunuhan itu," kata Rouhani, menggunakan frasa yang sering digunakan oleh pejabat Iran untuk menggambarkan negara Israel, yang tidak diakui. .

Fakhrizadeh, lahir pada tahun 1958, diduga mengawasi program senjata nuklir klandestin Iran sampai dihentikan pada tahun 2003 dan terus mengelola aspek penelitian nuklir dan pengembangan rudal Iran.

Dia ditembak mati pada 27 November di kota Absard, di daerah pegunungan di sebelah timur ibu kota, Teheran.

Meski Presiden Iran mengklaim akan menahan diri, namun pembunuhan itu telah memicu kekhawatiran pembalasan Iran yang dapat menyebabkan eskalasi perang bayangan yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel dan sekutu mereka.

Baca Juga: Tak Hanya Ingin Hancurkan Iran dengan Sanksi yang Diberikan Hampir Setiap Hari Menjelang Lengser, Rupanya Trump Juga Punya Maksud Jahat Lain untuk Joe Biden

Kekuatan militer Iran sendiri berada di atas Israel, yaitu di peringkat ke-14 dari 138 negara, mengungguli Israel yang berada di peringkat 18, menurut Global Firepower 2020.

Masing-masing dengan indeks power 0,2191 dan 0,3111, yang mana skor0,0000 merupakan angka yang menunjukkan sempurna.

Jumlah personel militer aktifnya, yaitu 523.000, berkali-keli lipat dibanding milik Israel yang berjumlah 170.000 personel aktif.

Meski untuk cadangannya, Israel sedikit lebih unggul dengan 445.000 personel, dibanding Iran yang sebanyak 350.000 tentara cadangan.

Baca Juga: Didatangkan oleh Indonesia Dari China, Inilah Fakta Soal Vaksin Sinovac Buatan China yang Diungkapkan Langsung Oleh Pengembangnya, Apa Katanya?

Merinci ke masing-masing sektor militer, kedua negara yang peringkat kekuatannya selisih tipis ini berbagi keunggulan.

Di sektor laut, armada militer Iran unggul dengan total aset 398, di antaranya 34 kapal selam, 7 fregat, 3 korvet, 342 patroli, 8 mine warfare, namun tidak memiliki kapal induk dan kapal perusak.

Iran menduduki peringkat ke-6 untuk armada lautnya itu dari 138 negarayang ada di daftar Global Firepower. Sementara armada laut Israel menduduki peringkat ke-35.

Namun, tak heran jika Iran memperkuat sektor lautnya, karena negara tersebut memiliki kondisi geografi dengan perbatasan perairan laut yang luas, yaitu 2.440 km dibanding Israel yang wilayahnya hanya memiliki 273 km garis pantai.

Baca Juga: Surga Dana Segar para Teroris di Indonesia Itu Bernama Fintech, Mudah Luput dari Pengawasan Berkat Segala Kecanggihannya Ini, Termasuk Tingkat Anonimitas yang Tinggi

Kekuatan laut Israel sendiri didukung 5 kapal selam, 4 korvet, dan 45 patroli. Seperti Iran, Israel juga tidak memiliki kapal induk dan kapal perusak. Bahkan, juga tidak memiliki kapal fregat dan mine warfare.

Namun, di sektor udara giliran Israel yang lebih unggul dengan total pesawat sebanyak 589, dengan 259 pesawat tempur dan 48 helikopter serang.

Sedangkan total pesawat Iran sebanyak 509, dengan 155 pesawat tempur12 helikopter serang.

Kemudian di darat, Israel memimpin untuk 2.760 tank tempur, 10.275 kendaraan lapis baja, dan 650 artileri self- propelled.

Baca Juga: Bukan Gibran, Sosok yang Kondang Lewat Media Sosial Setelah Pilkada Kemarin Ini Benarkah Akan Jadi Jokowi Selanjutnya?

Di sisi lain, meski jumlah tank tempur, kendaraan lapis baja, dan artileri self-propelled milik Iran di bawah Israel, namun militer Teheran unggul untuk 2.088 artileri lapangan,dan 1.935 proyektor roketnya.

Sementara dalam hal anggaran belanja pertahanan hanya selisih tipis, yaituIsrael $ 20 miliar, sedangkan Iran $ 19,6 miliar.

Dengan anggaran pertahanan yang lebih unggul dari Iran, Israel seolah menunjukkan ambisinya untuk meningkatkan kualitas peralatan tempurnya.

Ia menganggarkan lebih banyak uang untuk militernya yang lebih kecil dibanding Iran.

Baca Juga: Weton Paling Sakti; 7 Weton Ini Pemilik Power Kepemimpinan Paling Kuat

Bagaimanapun, di atas kertas kekuatan militer Iran berada di atas Israel, namun berbagai hal diprediksi menjadi alasan negara tersebut menahan diri.

Salah satunya terkait kesepakatan nuklir, yang mana Presiden AS terpilih, Joe Biden, diketahui ingin menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Sementara Iran kini terjebak. Sanksi-sanksi yang dihadapinya sangat dibutuhkan untuk dicabut, jika tidak dengan ekonomi yang memburuk Iran akan menemukan dirinya dalam bencana ekonomi, sosial dan politik, kata laporanmiddleeasteye.net (7/12/2020).

Di sisi lain, meski kekuatan Iran di atas Israel, namun Israel mungkin tidak hanya akan membalas dengan tangan besi, tetapi juga membuat AS -pemilik militer paling kuat di dunia- tidak punya pilihan selain bergegas dan membantu sekutunya itu.

Baca Juga: Berkat 'Pakaian Dalam' dari Korea Selatan, Keluarga Korea Utara Ini Berhasil Kabur dari Korut dan Mendapat Kehidupan yang Layak

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait