Find Us On Social Media :

Surga Dana Segar para Teroris di Indonesia Itu Bernama Fintech, Mudah Luput dari Pengawasan Berkat Segala Kecanggihannya Ini, Termasuk Tingkat Anonimitas yang Tinggi

By Maymunah Nasution, Kamis, 17 Desember 2020 | 14:06 WIB

Ilustrasi Fintech, teknologi yang kian menggelora di Indonesia tapi jadi surga dan jalan mulus masuknya dana ke jaringan teroris di Indonesia, keunggulan ini jadi sebabnya

Intisari-online.com - Sudah kenalkah Anda dengan fintech?

Dewasa ini, hampir tidak ada urusan apapun yang bisa dipisahkan dengan fintech.

Contoh gampang dari fintech yang sudah ada di tangan Anda semua sehari-hari adalah OVO, Gopay, Kredivo, DANA, ShopeePay dan masih banyak lagi.

Kabarnya, Fintech, yang telah berkembang sejak tahun 2008 tapi dicetuskan pertama kali di New York tahun 1972 itu akan tumbuh setiap tahunnya.

Baca Juga: Inilah 7 Ciri Khusus Fintech Pinjol Ilegal, Waspada Agar Tak Tertipu Lagi

Disebutkan dalam artikel di Market Data Forecast, sebuah jurnal yang menggambarkan perkembangan pasar dan ekonomi di dunia, di tahun 2020 sampai 2025 ini nanti nilai pasar dari Pasar Fintech bisa mencapai 305 miliar Dolar AS di tahun 2025.

Pertumbuhan per tahun bisa mencapai setingkat 22.17% dalam kurun waktu 5 tahun saja.

Namun banyak ahli menyebutkan perkembangan fintech tidak dapat dipisahkan dari analisis geopolitik dan keamanan internasional.

Kedua aspek tersebut menjadi penyebab dan akibat dari perubahan drastis ini.

Baca Juga: Investasi dan Fintech Ilegal Rugikan Masyarakat Indonesia Rp 92 Triliun, Begini Modus Jahatnya