5. Periode puasa 48 dan 72 jam
Metode ini merupakan perpanjangan dari puasa intermiten yang melibatkan pembatasan kalori selama dua hari dan makan makanan biasa selama lima hari ke depan.
Cara puasa ini adalah hanya minum air tanpa kalori yang dapat dikonsumsi dan cukup berisiko.
Pada hari non-puasa, kita dianjurkan untuk makan makanan nabati utuh daripada makanan olahan.
Konsumsi buah dan sayuran segar juga diperlukan. Setelah puasa selesai, minumlah jus dan mengonsumsi makanan padat secara bertahap.
Manfaat dari puasa ini pastinya menurunkan berat badan karena kita mengurangi kalori.
Kendati demikian, puasa air selama 72 jam sebelum kemoterapi untuk mengobati kanker dapat mengurangi beberapa efek samping dengan melindungi sel normal.
Ada penelitian yang juga mengatakan, puasa ini bermanfaat bagi orang dengan tekanan darah tinggi, diabetes, epilepsi, dan banyak penyakit lainnya.
Baca Juga: Alami Hipertrofi Otot? Berikut Penyebab Utamanya, Jangan Sampai Salah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR