Sehingga jika puasa alternatif dirasa terlalu sulit, mungkin dapat mencoba diet 5: 2 karena memiliki manfaat untuk kesehatan.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 2018 di British Journal of Nutrition, para peneliti membandingkan efek diet 5: 2 dengan diet terbatas kalori.
Ditemukan, orang yang mengikuti diet 5:2 dapat menurunkan lemak darah (trigliserida) lebih efektif daripada orang yang mengikuti diet terbatas kalori dan tidak berpuasa.
Sehingga, diet ini dapat mencegah risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Meski begitu diet 5:2 juga mungkin sulit diikuti oleh sebagian orang.
Sebab, jika tidak diet dengan hati-hati, kita bisa merasa dehidrasi dan merasa kurang berenergi pada hari-hari puasa.
3. Metode eat-stop-eat
Metode puasa ini didasarkan pada buku populer karya Brad Pilon.
Target eat-stop-eat adalah puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Ini artinya memperpanjang puasa semalaman sebanyak 12 jam.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR