Kita makan sarapan saat bangun pagi dan kemudian makan lainnya dalam 12 jam dengan 36 jam puasa.
Rencana itu harus diikuti sepanjang minggu. Ketika sedang puasa, kita bisa minum minuman nol kalori dan memperbanyak air putih.
Kita juga dapat mengonsumsi suplemen elektrolit untuk mencegah konsekuensi ketidakseimbangan elektrolit, jantung beredebar, sakit kepala, dan bahkan kejang-kejang.
Untuk di hari non-puasa tidak ada batasan makanam dan minuman yang harus dikonsumsi.
Namun, pilihan yang sehat akan bermanfaat sangat besar.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Cell Metabolism menunjukkan, orang yang berpuasa 36:12 mengonsumsi 35 persen lebih sedikit kalori dan kehilangan sekitar 3,6 kilogram dalam sebulan.
Mereka menunjukkan penurunan kolesterol, lemak perut, pembengkakan, dan perubahan positif lainnya.
Sayangnya, metode puasa ini bisa mengakibatkan dehidrasi, kelelahan dan sampai pingsan. Jadi harus tetap berhati-hati saat melakukannya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR