Advertorial
Intisari-Online.com - Ketakutan pecahnya konflik dua negara ini mencapai titik tertinggi dalam beberapa dekade, lalu bagaimana perbandingan kekuatan militer China dan Taiwan saat ini?
Belakangan ini, ketegangan meletus antara China dan Taiwan, dengan jet tempur China makin intens terbang ke zona pertahanan Taiwan.
Sementara itu, aksi China yang semakin brutal membuat Taiwan kian gelisah.
Pemimpin Taiwan pun menanggapinya dengan memohon kepada lawannya untuk mengurangi ketegangan dan memenuhi janjinya.
Baca Juga: 5 Militer Paling Kuat di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Berapa?
Presiden Tsai Ing-wen meminta China memenuhi janjinya untuk 'tidak pernah mencari hegemoni'.
Mengutip Kompas.com yang melansir AFP Sabtu (10/10/2020), dalam pidatonya pada hari nasional Taiwan, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan masyarakat internasional menjadi prihatin tentang 'perluasan hegemoni' China.
Tsai berpegang pada pidato presiden Xi baru-baru ini kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang katanya memberi Taiwan harapan untuk berdaulat penuh.
Namun, Beijing justru terus mengklaim wilayah Taiwan, bahkan berjanji suatu saat nanti akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.
Mengapa China dan Taiwan Bermusuhan?
Taiwan dan China berpisah pada 1949 ketika nasionalis Chiang Kai-shek melarikan diri ke pulau itu untuk membentuk pemerintahan otoriter yang terpisah, setelah kalah dalam perang saudara di China daratan melawan komunis Mao Zedong.
Kedua pihak mengklaim mewakili China dan selama 30 tahun pertama, konflik tetap memanas.
China kerap menembaki pulau-pulau Taiwan yang dekat dengan daratan mereka.
Baca Juga: 5 Militer Paling Kuat di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Berapa?
Kemudian dalam serangan terbesar pada 1958, Tentara Pembebasan Rakyat China menembakkan 470.000 peluru selama 44 hari, menewaskan 618 prajurit dan warga sipil.
Hingga akhir tahun 1970-an China masih membombardir pulau-pulau itu, meski telah dihujani dengan selebaran propaganda.
Kemudian detente (peredaan ketegangan) terjadi, disusul kesepakatan diam-diam pada awal 1990-an di mana kedua pihak sepakat menjadi "satu China" tapi memiliki versinya masing-masing.
Sejak itu identitas Taiwan berubah dengan menjadi negara merdeka secara de facto, yang terpisah dari daratan China.
Perbandingan Kekuatan Militer China dan Taiwan
Meski Taiwan telah menagih janji China untuk membiarkan bekas wilayahnya itu berdaulat penuh, namun negara pimpinan Xi Jinping tak tampak menyerah.
Seperti klaimnya terhadap Laut China Selatan, China tak gentar melakukan serangan untuk menundukkan Taiwan.
Jika China terus menyerang dan peperangan terjadi antara kedua negara ini, akankah Taiwan mampu bertahan?
Melihat kekuatan militer China dan Taiwan 'di atas kertas', tampak jelas jika Taiwan kalah dari lawannya.
Menurut peringkat Global Firepower2020, China memimpin dengan menjadi militer paling kuat ke-3 di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan Rusia.
Sementara Taiwan jauh di bawahnya, yaitu berada di peringkat ke-26 dari 138 negara dalam daftar tersebut.
Membandingkan jumlah tentara dan persenjataan yang dimiliki China dan Taiwan, China pun tampak memimpin.
Jumlah populasi China sebanyak 1.384.688.986 jiwa, sementara Taiwan dengan 23.545.963 penduduknya.
Untuk tentara aktif, China memiliki 2.183.000 personel dan taiwan memiliki 165.000 personel.
Meski cadangan personel Taiwan lebih banyak dari China, yaitu 1.657.000 personel dibanding China yang hanya 510 personel cadangan, namun secara kesuluruhan tentara China lebih banyak.
Jika berbicara keunggulan Taiwan, melihat data Global Firepower, jumlah personel militer cadangan merupakan satu-satunya keunggulan yang dimilikinya.
Lalu, bagaimana dengan perbandingan persenjataan kedua negara yang tengah terlibat konflik ini?
Kekuatan udara
Di udara, China tercatat memiliki total pesawat 3.210 unit, diantaranya 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 224 angkutan, 111 pesawat misi khusus, 911 helikopter, 281 pesawat serang helos, dan 314 pesawat latihan.
Sedangkan Taiwan memiliki total pesawat hanya kurang dari seperempat milik China, yaitu sebanyak 744 unit. Diantaranya 289 pesawat tempur, 19 angkutan, 19 pesawat misi khusus, 210 helikopter, 91 pesawat serang helos, 207 pesawat latihan, dan bahkan tidak memiliki pesawat serangan khusus.
Kekuatan darat
Tak berbeda dengan kekuatan udaranya, China pun memimpin dengan 3.500 tank tempur, 33.000 kendaraan lapis baja, 3.800 artileri self- propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.
Sementara Taiwan memiliki 1.180 tank tempur, 2.000 kendaraan lapis baja, 482 artileri self-propelled, 1.160 artileri lapangan, dan 115 proyektor roket.
Kekuatan laut
Untuk kekuatan lautnya, militer China dibekali 777 armada. Diantaranya 7 kapal induk, 74 kapal selam, 36 kapal perusak, 52 fregat, 50 korvet, 220 kapal patroli, dan 29 mine warfare.
Dibanding militer Taiwan yang hanya memiliki 117 armada. Diantaranya 4 kapal selam, 4 kapal perusak, 22 fregat, 1 korvet, 39 kapal patroli, dan 10 mine warfare.
Seperti perbandingan kekuatan persenjataannya, anggaran pertahanan China juga jauh memimpin yaitu $ 237 miliar, dibanding Taiwan yang memiliki anggaran pertahanan terbaru $ 10,7 miliar.
Di mana kekuatan Taiwan?
Seperti yang diberitakan AFP, kekuatan militer bukan jaminan kemenangan perang, seperti pemberontak yang berhasil membungkam pasukan NATO pimpinan AS di Afghanistan selama 20 tahun.
Jika perang lawan China, Taiwan tidak perlu mengimbanginya secara dana.
Dengan banyaknya negara Barat yang semakin enggan menjual barang-barang militer secara besar-besaran ke Taiwan agar tidak memicu kemarahan Beijing, mereka bisa mengembangkan sendiri industri senjata dalam negeri yang dinamis dan inovatif.
Rudal bisa dibuat dengan harga relatif murah, dibandingkan China yang invasinya akan memakan biaya sangat tinggi.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari