Penulis
Intisari-online.com -Sudah tiga hari berlalu sejak penutupan pemungutan suara di Amerika Serikat untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk empat tahun ke depan.
Namun, hasil akhir dari pemilihan umum tersebut belum dapat diketahui hingga kini.
Seperti diketahui, pada Pilpres AS tahun ini, ada dua calon presiden yang bertarung, yaitu petahana Donald Trump yang mewakili Partai Repbulik dan Joe Biden yang mewakili Partai Demokrat.
Pertarungan antara kedua kandidat ini memang terbilang sengit.
Sebagai informasi, pemilihan umum di AS pada dasarnya bukan tentang siapa yang memperoleh suara terbanyak dari rakyat, tetapi mereka yang memperoleh 270 suara di Electoral College.
Mengutip The Guardian, hingga Sabtu (7/11/2020) pukul 13.00 WIB, Biden masih unggul dengan perolehan suara elektoral sebanyak 264 dan Trump dengan 214 suara.
Hingga kini, penghitungan suara masih terus berjalan dan belum jelas waktu pengumuman hasil akhir dapat disampaikan.
Lantas, mengapa proses penentuan hasil akhir Pilpres di AS ini memerlukan waktu yang lama?
California, negara bagian dengan kepadatan tertinggi di AS menyebut Biden unggul segera setelah pemungutan suara ditutup pada 3 November lalu.
Namun, pada dasarnya, hasil tersebut hanyalah proyeksi oleh pihak atau media tertentu dan bukan hasil resmi.
Pasalnya, memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat memperoleh proyeksi yang tepat atau mendekati tepat dengan banyaknya negara bagian di AS.
"Semakin ketat pertarungannya, semakin lama waktu yang dibutuhkan," kata Sekretaris Kathy Boockvar, salah satu negara kunci Pennsylvania sebagaimana dikutip Channel News Asia, Sabtu (7/11/2020).
Negara-negara bagian juga memiliki tenggatnya masing-masing dalam menerima surat suara, terutama yang berasal dari kalangan militer atau warga negara lainnya yang tinggal di luar negeri.
North Carolina menunda penghitungan setidaknya 171 ribu surat suara.
Sebab, aturan di negara tersebut tetap menerima surat suara yang masuk hingga 12 November mendatang asalkan dicap pos hingga tanggal pemilihan.
Aturan serupa juga diberlakukan di Nevada, yang menjadi salah satu wilayah pertarungan sengit antara kedua kandidat.
Wilayah ini akan menghitung surat suara yang masuk hingga 10 November mendatang asalkan memiliki cap pos hingga tanggal pemilihan.
Proses penghitungan suara yang lama juga dipengaruhi oleh surat suara sementara, yang dikeluarkan kepada pemilih jika ada ketidakjelasan dalam pendaftaran dan memerlukan verifikasi.
Surat suara yang sangat banyak
Dengan pertimbangan kondisi pandemi, banyak negara yang memperoleh banyak surat suara yang dikirimkan melalui pos.
Menurut perkiraan dari US Elections Project, sekitar 65,2 juta warga AS yang berpartisipasi dalam Pilpres kali ini memberikan suaranya melalui pos.
Banyaknya jumlah surat suara ini ditambah dengan aturan di tiap-tiap negara yang memiliki jadwal penghitungan suara tersendiri menjadi faktor lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil akhir Pilpres AS tahun ini.
Berdasarkan hukum federal sendiri, negara memiliki waktu hingga 8 Desember untuk menghitung suara dan menyelesaikan perselisihan yang ada.
Mengutip The Guardian, Sabtu (7/11/2020), berikut adalah sejumlah perkembangan terbaru dari proses penghitungan suara Pilpres AS:
Georgia berencana mengadakan penghitungan ulang untuk memastikan pemenang di wilayahnya. Biden memimpin dengan selisih yang ketat, yaitu 1.500 suara.
Philadelphia diperkirakan belum akan merilis data hasil pemilu malam ini.
Penghitung suara di Pittsburgh telah selesai malam ini. Namun, kemungkinan, belum ada proyeksi yang dapat diperlihatkan Pennsylvania hingga surat suara diproses.
Data dari Nevada diperkirakan dapat keluar besok pagi.
(Vina Fadhrotul Mukaromah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Penghitungan Suara Pilpres AS Membutuhkan Waktu yang Lama?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini