Advertorial

Demi Kesehatan, Wanita Asal Bandung Ini Berhasil Turunkan Berat Badannya Hingga 62 Kg Dalam Waktu Kurang dari Dua Tahun, Apa Rahasianya Ya?

K. Tatik Wardayati

Editor

Wanita asal Bandung ini berhasil menurunkan berat badannya hingga 62 kg dalam waktu kurang dari 2 tahun. Apa rahasianya?
Wanita asal Bandung ini berhasil menurunkan berat badannya hingga 62 kg dalam waktu kurang dari 2 tahun. Apa rahasianya?

Intisari-Online.com – Ketika berat badan mencapai angka yang lebih dari ideal, maka satu-satunya cara adalah dengan menurunkannya.

Ini bukan saja agar penampilan lebih baik dan enak dipandang mata, tapi juga untuk kesehatan jangka panjang.

Karena obesitas dapat berdampak lebih banyak buruknya pada kesehatan.

Semisal mengalami penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan hingga jantung, dan gagal ginjal.

Baca Juga: Coba Minum Air Rebusan Daun Bidara yang Dipercaya Ampuh Obati Sihir Ini, Rupanya Punya Manfaat Ajaib untuk Tubuh, Salah Satunya Turunkan Kolesterol!

Konten kreator asal Bandung, Witta Sylvia berhasil menurunkan berat badannya hingga 62 kilogram dalam waktu 1 tahun 5 bulan.

Saat ini berat badannya sudah menjadi 88 kilogram, dari bobot sebelumnya 150 kilogram.

Awalnya, perempuan berusia 31 tahun ini mengaku kalau dia sudah 6 bulan tidak menstruasi.

Setelah dicek ke dokter kandungan, rupanya dia didiagnosis mengidap polycystic ovary syndrome (PCOS) yang menganggu hormonnya.

Baca Juga: Coba Minum Rebusan Air Daun Sirih Setiap Hari, Rasakan Manfaatnya, Salah Satunya Atasi Masalah Kewanitaan

"Memang PCOS tidak bisa dihilangkan, tapi masih bisa ditekan," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/10/2020).

Selain itu, Witta juga dinyatakan berpotensi tinggi terkena penyakit diabetes sehingga dokter menyarankannya untuk melakukan diet.

Beragam jenis diet sudah dilakukannya, tapi hal tersebut tak kunjung membuahkan hasil.

Akhirnya, dia pun mencoba berkonsultasi ke dokter gizi.

Tidak boleh sembarangan

Tepat pada 23 Juli 2019 lalu, Witta memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter gizi terkait pola diet yang harus dijalaninya.

Dari situlah, dia memahami kalau melakukan diet itu sebenarnya tidak boleh sembarangan.

Sebab, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda untuk mengisi energi di dalam tubuhnya.

"Jadi kalau mau diet sebaiknya konsultasi dulu sama dokter gizi ya. Soalnya kebutuhan setiap individu pasti berbeda dan supaya dietnya juga lebih tepat karena ada pengawasan dari dokter," terangnya.

Baca Juga: Coba Perhatikan Tubuh Anda, Merasa Miliki Berat Badan Berlebih? Ini 7 Anda Perlu Segera Turunkan Berat Badan, Salah Satunya Riwayat Kanker pada Keluarga

Apalagi, pemenuhan kebutuhan gizi setiap orang ditentukan berdasarkan usia, berat badan, dan tinggi badan mereka masing-masing.

"Mungkin pola diet aku bisa diikuti orang-orang, cuma pasti kan ada saja yang nanti tidak cocok. Jadi penting banget untuk pergi ke dokter gizi," ujarnya.

Mengurangi makanan berkalori

Witta pun membagikan beberapa tips diet sehat yang sedang dijalaninya. Pertama soal makanan.

Menurutnya, orang yang benar-benar memiliki niat untuk diet harus menghindari makanan yang mengandung mentega, minyak, tepung, santan, dan gula berlebihan.

"Intinya, kita itu harus mengurangi kalori atau defisit kalori. Tetapi, mesti diperhatikan juga seberapa besar kita menguranginya karena kalori tetap dibutuhkan oleh tubuh," ungkapnya.

Yang sering menjadi kesalahan orang-orang Indonesia, katanya, diet itu berarti tidak makan nasi.

Padahal, nasi itu masih bisa dikonsumsi meskipun sedang diet. Hanya porsinya saja yang perlu diatur sesuai kebutuhan tubuh.

"Jangan sampai diet itu malah membuat kita stres, kalau aku melakukan diet itu harus menyenangkan supaya konsisten," katanya lagi.

Baca Juga: Punya Masalah Kolesterol Tinggi? Jangan Buru-buru Minum Obat, Coba Dulu Minum Jus Campuran Wortel dan Jahe, Begini Cara Membuatnya!

Tidak melakukan olahraga yang berat

Di samping mengubah pola makan, Witta juga melakukan aktivitas fisik dengan berjalan santai minimal 30 menit dalam sehari.

Bagi orang-orang overweight, olahraga yang berat seperti angkat beban dan berlari justru tidak direkomendasikan karena akan membuat cidera.

"Badan itu kan kayak mesin yang harus setiap hari dipanasin jadi ya harus bergerak," jelas Witta.

"Olahraga yang dilakukan ringan saja, kalau terlalu berat tulang ini tidak sanggup menahan badan kita yang masih berat dan bisa berbahaya," sambung dia.

Lingkungan yang mendukung diet

Ternyata, lingkungan di sekitar kita itu juga berperan penting dalam proses diet. Beruntung, Witta berada di lingkungan yang tepat yang selalu mendukungnya.

Jika orang terdekat saja tidak bisa memberikan dukungan yang baik, maka sudah pasti niat kita untuk diet pun akan melemah.

Sejak awal bulan sampai 30 hari ke depan, Witta terlihat memposting foto-foto di Instagram miliknya dengan #30HariBarengWitta yang diharapkan bisa mendukung pengikutnya untuk menjadikan diet atau hidup sehat sebagai kebiasaan.

"Sebenarnya itu iseng aja, pengin tahu apakah followers aku mengikuti gaya hidup sehat juga atau hanya sekadar kepo," ujarnya.

"Aku sampai bikin giveaway untuk membuat mereka semangat. Yang terpenting gaya hidup sehat ini tidak boleh jadi tren semata, tetapi menjadi kebiasaan yang baik buat mereka," pungkas Witta. (Ryan Sara Pratiwi)

Baca Juga: Karena Sudah Tak Terkendali Berat Badannya, Akhirnya Wanita Ini Mengambil Kesempatan Terakhir Demi Selamatkan Hidupnya, Ini yang Dilakukannya!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wanita Asal Bandung Turunkan Berat Badan hingga 62 Kg demi Kesehatan"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait