Advertorial
Intisari-Online.com - Tanpa mengonsumsi obat penurun panas, biasanya demam bisa reda sendiri.
Anda bisa memberikan obat penurun panas untuk anak ketika anak tampak tidak nyaman atau memiliki riwayat kejang demam, namun sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Terkadang, demam terjadi karena tubuh anak melakukan pertahanan diri melawan infeksi.
Bahkan suhu yang lebih tinggi tidak dengan sendirinya berbahaya atau signifikan kecuali anak Anda memiliki riwayat kejang atau penyakit kronis.
Baca Juga: Demam Mengganggu Pekerjaan? Ini Obat Penurun Panas untuk Dewasa, Selalu Perhatikan Dosisnya!
Jika anak Anda memiliki riwayat kejang terkait demam dan Anda mengobati demam dengan obat-obatan, mereka mungkin masih mengalami kejang semacam ini.
Lebih penting untuk memperhatikan bagaimana perilaku anak Anda.
Jika dia makan dan tidur nyenyak dan memiliki periode bermain-main, dia mungkin tidak membutuhkan perawatan apa pun.
Anda juga harus berbicara dengan dokter anak tentang kapan harus mengobati demam anak Anda.
Lalu, bagaimana perawatan yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi anak yang demam?
1. Jaga lingkungan tetap nyaman
Jaga agar kamar anak Anda dan rumah Anda sejuk nyaman.
Selain itu, pakaikanlah anak baju yang nyaman dan ringan.
Jika ruangan hangat atau pengap, letakkan kipas angin di dekatnya untuk menjaga udara sejuk tetap bergerak.
Anak Anda tidak harus tinggal di kamarnya atau di tempat tidur ketika ia demam.
Dia bisa bangun dan tentang rumah, tetapi tidak harus berlarian dan memaksakan diri.
2. Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup
Dorong dia untuk minum cairan ekstra atau cairan lain.
Seperti air, jus buah encer, larutan elektrolit oral yang disiapkan secara komersial, agar-agar, jelly, es loli, dan sebagainya.
3. Jauhkan anak agar tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain
Jika demam adalah gejala penyakit yang sangat menular, misalnya cacar air atau flu, jauhkan anak Anda dari anak-anak lain.
Juga dari orang lanjut usia, atau orang-orang yang mungkin tidak dapat melawan infeksi dengan baik, seperti mereka yang menderita kanker.
4. Seka anak dengan air hangat
Untuk menyeka anak Anda, letakkan dia di bak mandi biasa (bak mandi atau mandi bayi), tetapi hanya masukkan 1 hingga 2 inci air hangat (29,4-32,2 derajat Celsius) di baskom.
Jika Anda tidak memiliki termometer mandi, ujilah air dengan punggung tangan atau pergelangan tangan Anda.
Seharusnya terasa sedikit hangat, melansir dari healthychildren.
Jangan menggunakan air dingin, karena itu akan terasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan menggigil, yang dapat meningkatkan suhu tubuhnya.
Jika anak Anda mulai menggigil, maka airnya terlalu dingin.
Menggigil bisa memperburuk demam; bawa anak Anda keluar dari bak mandi jika dia menggigil.
Dudukkan anak Anda di dalam air, lebih nyaman daripada berbaring.
Kemudian, menggunakan kain lap bersih atau spons.
Air akan menguap dan mendinginkan tubuh. Pertahankan ruangan di sekitar 23,9 derajat Celcius, dan terus menyekanya sampai suhunya mencapai tingkat yang dapat diterima.
Kapan sebaiknya membawa anak ke dokter?
Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika anak Anda berusia 3 bulan atau lebih muda dan mengalami demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi.
Kemudian, jika anak Anda dari usia lainnya dan demam berulang di atas 40 derajat Celcius, segera periksakan ke dokter.
Anak Anda berusia 2 atau lebih dan mengalami demam 38 derajat Celcius yang berlangsung selama lebih dari 3 hari.
Selain itu, ketika bayi Anda rewel atau menangis dan tidak bisa ditenangkan.
Juga ketika si kecil menunjukkan gejala selain demam, seperti muntah, diare, dan sebagainya.
Baca Juga: Pulang dari Rumah Neneknya yang Berjarak 1,5 Meter, Balita 17 Bulan di Malang Ini Hilang
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari