Advertorial

Mengobati Demam pada Bayi, Ingat! Obat Penurun Panas Ini Harus Dihindari

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Siapa sih orangtua yang tidak khawatir saat anak mengalami demam, tapi ingat hindari obat penurun panas tertentu.

Obat penurun panas akan menjadi salah satu solusi orangtua ketika menghadapi buah hati mengalami demam.

Namun, jangan sampai memberikan sembarang obat penurun panas.

Bahkan, jika anak mengalami demam ringan sebaiknya tahan dulu untuk memberikan obat penurun panas.

Baca Juga: Biasa Ada di Dapur, Rempah Ini Bisa Menjadi Obat Penurun Panas Anak di Malam Hari, Jangan Panik!

Meski membuat orangtua khawatir, terkadang demam pada anak bisa sembuh dengan sendirinya.

Kebanyakan dokter menganjurkan hanya mengobati demam dengan obat-obatan jika demamnya di atas 38,9 derajat Celcius.

Saat demam anak masih di bawah suhu tersebut, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk mengatasi demam.

Bagaimana cara mengatasi demam pada anak dan obat apa saja yang sebaiknya dihindari?

Baca Juga: Pengaruh Tiongkok Kian Kuat dan Proyek Jalur Sutera Baru Kian Mulus Tanpa Halangan, Tiongkok Bangun Teknologi Masa Depan Ini di Afrika, Sedang Negara Eropa Ini Ketahuan Uji Coba Drone Tiongkok

Cara mengatasi demam pada anak

Berikut ini pengobatan rumahan yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi demam pada anak.

1. Kompres dingin

Letakkan waslap basah di dahi bayi Anda saat ia tidur. Ini adalah salah satu solusi rumah terbaik untuk demam tinggi pada bayi.

Melakukan hal ini mengurangi suhu tubuh anak Anda dan mengurangi rasa tidak nyaman.

Baca Juga: Saat Soeharto Memaksa Soekarno Kosongkan Istana, Bung Karno Tinggalkan Seluruh 'Harta Karunnya' yang Menggunung Ini, Hanya Bawa 1 Benda Kramat Ini

2. Mandi air hangat

Mandikan bayi Anda dengan air hangat dan lembut di bak mandi atau spons dengan air hangat.

Metode ini akan mengurangi suhu saat air menguap dari tubuhnya. Jangan mandi dia di air suhu kamar.

Ini dapat menyebabkan perubahan suhu yang cepat dan drastis dan memperparah demam.

3. Asupan cairan

Beri bayi Anda banyak cairan saat dia menderita demam. Air, jus, dan yoghurt baik untuk tubuhnya.

Baca Juga: Mengaku Jalankan Prosedur, Tentara Israel Menahan Jenazah Pria Palestina yang Dibunuhnya, Diduga Warga yang Malang Itu Lakukan Hal Ini terhadap Israel

4. Pilih pakaian yang cocok

Jika anak Anda mengenakan beberapa lapis pakaian, lepas beberapa dan biarkan kulitnya bernafas.

Pakaikan dia dengan kain yang bisa bernapas seperti kapas dan nyalakan kipas angin jika diperlukan.

Namun, jika Anda berada di luar, hindari membiarkannya terkena sinar matahari.

5. Bawang

Bawang adalah bahan umum dan serbaguna pengobatan rumah India untuk demam pada bayi.

Ini membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi sakit tubuh yang disebabkan oleh demam, seperti dilansir dari laman firstcry parenting.

Cukup potong bawang menjadi irisan dan gosok 2 - 3 iris pada kaki anak Anda masing-masing selama 2 menit. Lakukan ini hingga 2 kali sehari.

Baca Juga: Bikin Pasukan Fretilin Hanya Bisa Lari Terbirit-birit, Inilah Operasi Penerjungan Malam Hari Pasukan Kostrad di Timor Leste yang Berhasil Cegah Pembantaian Massal Konflik Timor

Obat penurun panas yang harus dihindari bayi

Melansir Kompas.com, berikut beberapa jenis pengobatan yang sebaiknya dihindari pemberiannya kepada bayi.

1. Aspirin

Hindari memberikan obat aspirin atau obat mengandung aspirin pada anak, kecuali atas petunjuk dokter.

Aspirin bisa menyebabkan sindrom Reye yang bisa merusak organ ginjal dan otaknya.

Jangan berasumsi obat yang dijual bebas tidak memiliki kandungan aspirin, karena itu sebaiknya baca label obat dengan cerma.

Aspirin terkadang ditulis dengan salisilat atau asam asetilsalisilat.

Untuk demam, sebaiknya berikan obat penurun demam yang mengandung parasetamol atau ibuprofen untuk anak berusia di atas 6 bulan.

Baca Juga: Awalnya Pasangan Ini Hanya Bersih-bersih Kulkas dan Temukan Kacang Hijau 20 Tahun Silam, Ditawar hingga Rp1,7 Juta per Biji

2. Ekstra asetaminofen

Beberapa jenis obat mengandung asetaminofen untuk mengurangi demam dan nyeri, sehingga berhati-hatilah sebelum memberikan obat pada bayi yang terpisah dari obat demamnya.

Jika Anda tidak yakin, tanyakan pada dokter atau apoteker kandungan obat yang diberikan.

3. Obat batuk dan flu yang dijual bebas

Para dokter anak yang tergabung dalam American Academy of Pediatric tidak merekomendasikan pemberian obat flu dan batuk kepada bayi.

Hasil penelitian menunjukkan obat-obatan tersebut sering tidak menyembuhkan bahkan kerap berbahaya karena diberikan melebihi dosis.

Efek samping lain yang perlu diwaspadai adalah mengantuk, sakit perut, ruam, hingga peningkatan detak jantung.

Setiap tahunnya, ribuan bayi dilarikan ke rumah sakit akibat pemberian obat batuk dan flu di rumah.

Baca Juga: Termasuk untuk Simpan Baterai, Ternyata Freezer Bukan Cuman untuk Bekukan Makanan, Inilah Fungsi Lain yang Jarang Diketahui

4. Obat antimual

Jangan memberikan obat antimual pada bayi kecuali dokter secara spesifik meresepkannya.

Gejala mual yang dialami bayi dan balita biasanya berlangsung sementara dan tubuh mereka mampu mengatasinya tanpa obat-obatan.

Di lain pihak, obat antimual bisa menyebabkan komplikasi. Bila bayi mengalami muntah berikan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi.

5. Obat kunyah

Obat kunyah atau tablet untuk anak-anak dapat menimbulkan risiko tersedak pada bayi.

Bila bayi Anda sudah mendapatkan makanan padat dan Anda ingin memberikan tablet, tanyakan pada dokter atau apoteker apakah boleh digerus atau dicampur makanan lembut.

Baca Juga: Dijajah Portugis Ratusan Tahun, Inilah Oecusse, Kota Berlokasi Unik Tempat Mendarat Bangsa Portugis di Timor Leste

6. Obat dewasa

Sangat tidak dianjurkan untuk memberi balita obat orang dewasa dalam dosis kecil.

Selain itu obat untuk bayi umumnya lebih pekat dibanding obat untuk anak lebih besar, sehingga Anda perlu berhati-hati dalam pemberian kepada bayi.

7. Obat yang diresepkan untuk anak lain

Obat yang diresepkan untuk anak lain, termasuk saudaranya, belum tentu efektif, bahkan bisa berbahaya untuk bayi Anda.

Berikan bayi obat yang memang hanya diresepkan untuknya.

Baca Juga: Tubuhnya Dipenuhi Sampah dan Kotoran Manusia, Kondisi Ibu dan Anak Ini Begitu Memprihatinkan Ketika Ditemukan Warga, 'Tak Keluar Kamar Sejak Sang Ayah Meninggal'

8. Obat kedaluarsa

Untuk yang satu ini tentu harus dihindari siapa saja. Namun, agar kita selalu waspada, obat kadaluarsa harus dimasukan ke dalam daftar ini.

Tak jarang kita lalai memperhatikan hal-hl seperti tanggal kadaluarsa pada obat dan terlalu percaya pada penjual.

Untuk itu, sebaiknya kita selalu melihat tanggal kadaluarsa saat membeli obat, terutama untuk obat penurun panas anak.

Juga segera singkirkan obat-obatan dari kotak obat begitu masuk masa kedaluarsa.

Buang juga obat yang sudah berubah warna.

Setelah kedaluarsa obat sudah tidak efektif dan bisa berbahaya.

Baca Juga: Andaikan Indonesia Tidak Pernah Merdeka dan Belanda Berhasil Menguasai Indonesia, Belanda Mungkin Menjadi Negara Terkuat di Eropa Tapi Justru Begini Nasibnya Kini

Jika mengatasi demam pada anak dengan pengobatan rumahan di atas masih membuat Anda khawatir dan ingin memberikan obat penurun panas untuk anak balita, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Selain itu, segera periksakan ke dokter jika demam anak lebih tinggi dari38,9 derajat Celcius dan/atau lebih dari 3 hari.

Juga ketika si kecil menunjukkan tanda-tanda lain seperti mual, diare, muncul bintik merah, dan sebagainya.

Baca Juga: Tersembunyi di Pedalaman Kalimantan, Inilah Rare Eart Harta Karun Indonesia Disinggung Luhut Bakal Jadi Incaran Dunia

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait