Find Us On Social Media :

Bikin Pasukan Fretilin Hanya Bisa Lari Terbirit-birit, Inilah Operasi Penerjungan Malam Hari Pasukan Kostrad di Timor Leste yang Berhasil Cegah Pembantaian Massal Konflik Timor

By Khaerunisa, Minggu, 11 Oktober 2020 | 17:08 WIB

(ilustrasi) Serbuan pasukan payung Belanda

Intisari-Online.com - Ditinggalkan Portugis tahun 1975, setelah menjajahnya ratusan tahun, Timor Leste menghadapi pasukan Indonesia yang menginvasi wilayah tersebut.

Perlawanan dilakukan rakyat Timor Leste pro-kemerdekaan, bahkan setelah beberapa tahun kemudian.

Berbagai peristiwa terjadi, termasuk penyanderaan ratusan anggota partai pro integrasi oleh Fretilin dan menewaskan sejumlah orang diantara mereka.

Untungnya, kedatangan pasukan terjun payung tentara Indonesia berhasil mencegah jatuhnya korban lebih banyak.

Baca Juga: Kisah Pertempuran di Timor Letse Ini Salah Satu Bukti, Doktrin Kopassus, Pasukan Tempur yang Harus Memenangkan Pertempuran Meski Hanya Bersenjata Sebilah Pisau

Pasukan terjun payung (airborne) digembleng agar bisa melaksanakan operasi-operasi militer di daerah terpencil dan bisa dikirim ke sasaran dalam waktu singkat.

Dalam operasi penerjunan agar pasukan payung bisa mendarat di lokasi yang tepat perlu dipandu tim intelijen (pasukan perintis) yang terlebih dahulu tiba di lokasi.

Pasukan perintis yang biasanya merupakan pasukan khusus itu secara senyap bisa berada di lokasi pendaratan setelah sukses melaksanakan operasi penyusupan.

Panduan ke lokasi pendaratan yang disampaikan oleh pasukan perintis bisa berupa kepulan asap warna kuning dari granat asap atau cahaya yang dipantulkan melalui cermin.