Advertorial

Meski Namanya Mentereng, Ternyata Mossad Tak Luput dari Peristiwa 'Memalukan', Sosok Inilah yang Pernah Bikin Agen Rahasia Israel Ini 'Kehilangan Muka'

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Mossad, diketahui merupakan salah satu organisasi intelijen terbaik di dunia, baik dalam organisasi, cara kerja, maupun hasil kerjanya.

Awal berdirinya Mossad pada tahun 1938, agen rahasia ini dibentukuntuk mengorganisir orang-orang Yahudi yang ingin pulang ke tanah asalnya, Israel.

Hal itu karena orang-orang Yahudi banyak tersebar di sejumlah negara.

Kemudian cara kerja Mossad pun terus berkembang khususnya dalam metode operasi, ideologi, dan politik hingga akhirnya Mossad mampu membentuk diri sebagai badan intelijen tangguh.

Baca Juga: Dikutuk Seluruh Dunia, Amerika Tetap Mati-matian Dukung Israel Bahkan Beri Bantuan Dana Besar untuk Pembangunan, Tak Disangka Ini Tujuan Asli AS

Ketika negara Israel akhirnya secara resmi berdiri pada 1948, Mossad pun menjadi institusi intelijen yang paling diandalkan Israel untuk mengatasi berbagai masalah, khususnya dari negara-negara dan organisasi yang menjadi musuh utama Israel.

Berbagai misi tempur yang dilancarkan militer Israel pun sukses karena fungsi intelijen Mossad telah menjadi ujung tombak untuk memenangkan pertempuran.

Tak hanya itu, sejak negara Israel berdiri, Mossad bahkan melancarkan operasi penangkapan terhadap tokoh-tokoh penjahat perang Nazi dan sukses.

Sejumlah penjahat perang Nazi Jerman yang bertanggung jawab terhadap pembantaian jutaan orang Yahudi selama PD II yang berusaha kabur ke sejumlah negara seperti Amerika Selatan terus diburu oleh Mossad tanpa mengenal menyerah.

Baca Juga: Galang Kekuatan Besar untuk Lawan China, India dan Jepang Tandatangani Kerjasama Militer, Inggris dan Rusia Bakal Menyusul

Selain Mossad, Israel juga memiliki badan intelijen dalam negeri, Shin Bed dan intelijen umum, Aman. Ketiga institusi intelijen Israel itu bekerja saling bahu-membahu guna memerangi musuh-musuh Yahudi.

Markas besar Mossad yang berada di ibukota Israel, Tel Aviv mempunyai anggota sekitar 2.000 personel dan struktur organisasinya terdiri dari delapan departemen.

Departemen itu mencangkup (1) Departemen operasi dan koordinasi (Operational planning and coordination) (2) Pengumpulan data (Collection) (3) Tindakan politik ( Political action and liaison) (4) SDM, keangan, logistik, keamanan (Man power, finance, logistic, and security) (5) Pelatihan (Training) (6) Penelitian (Reseach) (7)Technical operation, dan (8) Technology yang merupakan pendukung bagi operasi-operasi agen Mossad di seluruh dunia.

Semua departemen bekerja saling kait-mengkait demi suksesnya operasi yang dilancarkan Mossad.

Baca Juga: Terlanjur Dikirim ke Ruang Angkasa, Negaranya Runtuh Akibat Kudeta, Astronot Ini Terlupakan Sampai 311 Terdampar di Ruang Angkasa, Saat Kembali ke Bumi Begini Kondisinya

Dalam sistem kerjanya, agen-agen Mossad tersebar di berbagai negara, terutama negara yang dianggap paling membahayakan bagi Israel, misalnya negara-negara Arab.

Kendati agen Mossad secara etika dilarang beroperasi di AS, mereka mempunyai koneksi yang kuat dengan CIA, lobi Yahudi di AS dan juga hubungan khusus dengan tokoh-tokoh penting AS.

Agen Mossad bahkan pernah beroperasi di AS kendati bukti tentang keberadaan para agen Mossad itu kemudian disangkal Israel.

Cara kerja agen Mossad di berbagai negara sangat profesional dan didukung oleh teknologi canggih.

Baca Juga: Bahasa di Timor Leste: Ada Lebih dari 30 Bahasa, Beberapa Kata Mirip dengan Bahasa di Indonesia, Tapi Jangan Sekali-kali Gunakan Sapaan 'Nona'

Sistem yang ditempuh sulit dideteksi lawan dan untuk menghilangkan bukti atau jejak, agar Mossad bisa melaksanakan pembunuhan sadis dengan cara yang sangat sulit untuk dilacak polisi.

Meskipun sudah memiliki tim pembunuh, Metsada, semua agen Mossad mendapat pelatihan menggunakan senjata dan teknik bertempur ala pasukan komando serta latihan bunuh senyap dengan beragam senjata. Mereka juga memiliki motto dalam menghilangkan nyawa korbannya.

Untuk memastikan korbannya tewas, agen Mossad wajib menyarangkan satu peluru pistol ke kepala korbannya.

Cara ini jelas menunjukkan ciri khas aksi pasukan tempur komando yang biasa bertugas melumpuhkan teroris yang sedang menyandera korban, pembajak pesawat, dan teknik tempur yang biasa digunakan dalam pertempuran jarak dekat.

Baca Juga: Upaya Dekati Indonesia Gagal Total, China Dekati Negara Tetangga Indonesia Ini, Berkedok Tawarkan Keamanan di Laut China Selatan

Oleh karena itu, ketika agen Mossad terpaksa harus membunuh sasarannya, dia bisa melaksanakannya secara profesional.

Agen mata-mata yang berhasil digaet oleh Mossad pun kebanyakan tidak menyadari bahwa dirinya telah direkrut.

Ketika operasi Mossad akhrnya sukses berkat informasi yang diberikan oleh si agen, rata-rata agen bersangkutan juga belum menyadari bahwa suksesnya operasi Mossad karena berkat jasa dirinya.

Sejumlah operasi Mossad yang telah dilancarkan antara lain operasi penculikan buronan penjahat Nazi, Adolf Eichmann yang berlangsung secara rahasia di Argentina (1960) dan kemudian membawanya ke Israel untuk diadili serta dihukum mati (1962).

Baca Juga: Mengklaim Nol Kasus Sampai Berani Gelar Parade Kemerdekaan, Nyatanya Virus Corona Telah Ada di Korut Sejak Januari Lalu, Tercatat Maret Sudah Ada Warga Meninggal, Ini Datanya

Tahun 1972, Mossad melancarkan operasi penangkapan sekaligus pembunuhan terhadap 12 teroris Palestina yang terlibat dalam aksi pembantaian atlet Israel saat berlangsung Olimpiade Munich.

Seperti motto ‘’sarangkan satu peluru di kepala ke teroris yang sudah roboh’’ teknik itu juga diterapkan pada setiap korban pembunuhan Mossad.

Rata-rata teroris Palestina yang sudah diberondong peluru musuh di tubuhnya masih ditembak kepalanya untuk memastikan bahwa sasaran betul-betul telah tewas.

Tahun 1976, Mossad dan pasukan khusus Israel berhasil menumpas pembajak pesawat Israel yang berpenumpang 100 orang di bandara Entebbe, Uganda. Aksi penumpasan dan pembebasan sandera yang sukses itu makin mempopulerkan nama Mossad.

Tahun 2001 Mossad memberi peringatan kepada CIA bahwa kelompok Osama Bin Laden akan melancarkan serangan dahsyat.

Baca Juga: Mengklaim Nol Kasus Sampai Berani Gelar Parade Kemerdekaan, Nyatanya Virus Corona Telah Ada di Korut Sejak Januari Lalu, Tercatat Maret Sudah Ada Warga Meninggal, Ini Datanya

Tapi masukan dari Mossad tak ditanggapi serius oleh CIA sehingga AS mengalami serangan dahsyat pada 11 September.

Namun, seperti CIA yang pernah mengalami sejumlah kegagalan dalam misi operasi rahasianya, Mossad juga pernah mengalami hal serupa.

Peristiwa terpukul mundurnya pasukan Israel oleh pasukan Mesir dan Suriah dalam Perang Yom Kippur ternyata diakibatkan oleh lengahnya intelijen Mossad.

Ketika Mossad melakukan perburuan terhadap teroris kelas wahid yang sekaligus musuh bebuyutan Mossad, Hasan Salameh, sejumlah kegagalan dan keteledoran juga terjadi sehingga hampir semua agen Mossad tertangkap oleh polisi di negara yang sedang menjadi ajang operasi rahasia Mossad. (Ade Sulaeman)

Baca Juga: Jangan Lagi Beri Uang ke Manusia Silver di Palembang, Bisa Diancam Denda Rp50 Juta!

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini

Artikel Terkait