Advertorial
Intisari-Online.com - Israel, merupakan salah satu negara yang kehebatan prajurit wanitanya terkenal mengagumkan.
Terlebih, remaja di Israel tak pandang bulu, pria atau wanita, diharuskan untuk mengikuti wajib militer.
Di usia 18 tahun, para remaja Israel umumnya sudah mengikuti wajib militer.
Jika tidak, kesulitan akan dirasakan mereka sendiri saat berusaha mencari pekerjaan.
Setelah mengikuti wajib militer, mereka memang dibebaskan untuk menentukan apakah akan melanjutkan karier militernya atau mencari pekerjaan lain.
Sehingga tak heran jika para prajurit wanita Israel terkenal hebat, karena sejak remaja mereka sudah akrab dengan dunia militer.
Terkait prajurit wanita Israel, ada sebuah batalion tempur yang diketahui memiliki anggota campuran antara pria dan wanita, namun sebagian besar merupakan wanita.
Itu adalah batalion tempur bernama Caracal. Bagaimana peran prajurit wanita dalam pasukan ini?
Mengutip npr.org (16/5/2013), Caracal dibentuk pada tahun 2004 dengan tujuan utama memberikan wanita kesempatan untuk bertugas dalam peran tempur yang sebenarnya.
Itu adalah batalion tempur mahasiswi, dinamai sesuai dengan kucing gurun yang jenis kelaminnya sulit dibedakan.
Batalion tersebut terdiri dari 60 persen wanita dan berpatroli di perbatasan Israel dengan semenanjung Sinai Mesir, hamparan gurun tinggi terpencil yang telah menjadi titik panas dalam beberapa tahun.
Pada tahun 2011, delapan orang Israel tewas dalam serangan yang diluncurkan dari Sinai.
Daerah itu cukup berbahaya sehingga Israel memutuskan untuk membangun pagar perbatasan yang mahal melalui medan yang keras.
Sebagian besar pekerjaan Caracal adalah menjaga kru konstruksi yang membangun pagar itu.
Seorang penduduk asli New Jersey, Leora Prince, menceritakan pengalamannya mengunjungi Israel setelah sekolah menengah.
Saat ia menceritakan pengalamannya, Prince berusia 21 dan menjabat sebagai sersan di Angkatan Pertahanan Israel, seperti yang diberitakan npr.org.
Prince berimigrasi, kemudian belajar bahasa Ibrani dan mengenakan seragam.
Ia pun bergabung dengan pasukan Caracal setelah merasa 'ketagihan' usai mengikuti pelatihan dasar.
"Ketika saya masih dalam pelatihan dasar untuk bulan itu, saya menyadari bahwa ini tidak cukup bagi saya. Saya ingin berbuat lebih banyak, melakukan penjagaan itu, tidak hanya mengajari orang bagaimana menjaga," kata Prince.
"Jadi saya beralih ke Caracal, dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat," sambungnya.
Prince mengungkapkan bagaimana prajurit wanita dalam Caracal.
Ia berkata bahwa wanita tidak harus membawa perlengkapan sebanyak pria.
Tapi sebaliknya mereka diperlakukan sama, secara teori.
Prince berkata dalam pertempuran Israel yang keras, militer yang didominasi pria, wanita masih mendapat banyak serangan.
Menurutnya, seorang wanita tidak boleh mendaftar jika melakukannya karena menggoda.
Karena di dalam Caracal, para wanita dianggap serius, dan wanita Caracal terlihat sangat nyaman saat mengobrol dengan rekan prianya.
Lalu, pertanyaan yang mungkin kerap muncul di benak orang-orang, yaitu 'apakah pria akan mempercayai tentara wanita dengan nyawa mereka?'
Hal itu dijelaskan oleh Sang Komandan, Kapten Yaron Eyal.
Bahwa dia telah melupakan semua keraguan yang dia miliki.
Artinya, prajurit pria pun sangat mempercayai prajurit wanita.
"Aku sangat, sangat mempercayai mereka... untuk menjaga punggungku," katanya, yang dibantu Prince untuk mengatakannya dalam bahasa Inggris.
Israel sendiri membentuk Caracal sebagai bukti bahwa wanita bisa menjadi semua yang mereka bisa di militer.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa saat ini, hampir 50 persen dari letnan dan kapten Israel adalah wanita.
Sekilas tentang salah satu tentara wanita Caracal, yaitu Elinor Joseph.
Sosok ini merupakan salah satu yang menorehkan sejarah sebagai tentara wanita Israel.
Melansir peoplepill.com, Elinor Joseph bertugas sejak tahun 2010. Dia adalah wanita Arab pertama yang pernah bertugas dalam peran tempur di militer Israel.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini