Advertorial
Intisari-Online.com – Olahraga selalu dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, selain menjaga pola makan yang sehat.
Namun, pernahkah Anda memperhatikan ketika Anda merasa sudah melakukan olahraga dengan rutin serta menjaga makanan, tapi tetap saja berat badan terus tidak berkurang?
Anda juga menyadar bahwa ini disebabkan timbunan lemak perut yang mungkin sulit dihilangkan.
Mengapa demikian?
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: 9 Tanda Tubuh yang Bugar Meski Tidak Pernah ke Gym
Lemak di sekitar perut memang bandel.
Apalagi penyebabnya seringkali bukan karena faktor makanan, melainkan dipengaruhi oleh kadar hormon.
Penelitian menunjukkan, wanita pasca-menopause yang mendapatkan terapi pengganti hormone memiliki lemak perut lebih sedikit dibanding yang tidak mendapat terapi.
Kendati begitu, ada beberapa cara alami untuk membantu mengendalikan kadar hormonal, misalnya saja menghindari makanan yang diproses, menghindari alkohol, produk susu, dan kafein.
Baca Juga: Kurangi Lemak di Perut Saat Tidur dengan Mudah, Cukup Minum Satu Gelas Minuman Ini Sebelum Tidur!
Kenali tandanya
Ketahui dulu apakah timbunan lemak perut kita disebabkan karena faktor hormonal atau pola makan yang tidak dijaga:
- Lingkar pinggang bertambah walau sudah mengatur pola makan
Jika selama ini perut Anda relatif “rata” dan mendadak seiring bertambahnya usia menjadi buncit, kemungkinan besar disebabkan faktor hormonal.
“Seiring dengan usia, tubuh menjadi resisten pada insulin, sehingga tubuh cenderung menyimpan lemak ketimbang membakarnya. Pada wanita menjelang menopause, kadar estrogennya lebih dominan yang juga mendorong resistensi insulin,” kata dokter Sara Gottfried.
- Lebih menyukai makanan manis
Resistensi insulin bukan hanya memicu diabetes tetapi juga punya efek sekunder pada hormon, yaitu meningkatkan kadar leptin.
Ini adalah hormon yang memberi sinyal pada tubuh saat kita kenyang.
Peningkatan leptin ternyata tidak membuat kita jadi malas makan.
Baca Juga: Bermasalah dengan Lemak Perut? Kenali Dulu 6 Jenis Lemak Perut dan Cara Mengikisnya
Peningkatan hormon ini secara konsisten akan menyebabkan disfungsi reseptor leptin.
Akibatnya, sinyal untuk berhenti makan akan ikut terganggu. Kita pun jadi ingin terus makan.
- Mood berantakan
Wanita yang akan masuk ke tahun-tahun menopause mengalami fluktuasi estrogen.
Pengaruhnya bukan hanya membuat mood swing tapi juga penumpukan lemak di sekitar pinggang.
“Jika di usia ini Anda kesulitan mengurangi berat badan, jangan menyalahkan diri karena kurang disiplin. Biasanya disebabkan karena hormone tubuh kita sendiri,” kata Gottfried.
Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita kendalikan seperti pola makan dan olahraga rutin.
Perbanyak asupan serat dan vitamin.
Baca Juga: Mau Perut Rata? Coba Hindari 5 Makanan dan Minuman Ini, Buktikan Hasilnya!
- Selalu merasa stres
Hormon lain yang berpengaruh pada lemak perut adalah kortisol. Sering disebut sebagai hormon stres, kadar kortisol naik ketika kita merasa cemas.
Kortisol yang cenderung tinggi ini dapat membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak.
- Kelelahan tapi susah tidur
Insomnia dan merasa kelelahan adalah tanda khas lain pengaruh hormon. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan yang memicu stress dan insomnia.
Semua ini akan membuat kadar hormon jadi berantakan dan berkurangnya hormon yang bertanggung jawab pada pertumbuhan otot dan kesehatan secara umum. (Lusia Kus Anna)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda Timbunan Lemak Perut yang Dipengaruhi Hormon"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari