Advertorial
Intisari-Online.com – Seperti yang mungkin Anda ketahui, serat makanan penting untuk kesehatan Anda, terutama untuk sistem kardiovaskular Anda, fleksibilitas metabolisme, kesehatan usus, dan stabilisasi kadar glukosa darah.
Rata-rata pria dewasa harus mengonsumsi sekitar 30 hingga 38 gram serat sehari dan untuk wanita rekomendasinya adalah 21 hingga 25 gram.
Dan meskipun kebanyakan orang tidak makan cukup serat, terlalu banyak mengonsumsi serat, terutama dengan cepat dan dalam waktu singkat, juga bisa menjadi masalah.
Nah, sebagian besar serat yang Anda konsumsi berikatan dengan air di saluran GI, yang menghasilkan massa besar dan lunak.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Karbohidrat, Konstipasi!
Semakin lembut bagian curah, semakin mudah melewati saluran GI.
Masalah muncul, bagaimanapun, ketika ada terlalu banyak serat dan tidak cukup air.
Kekurangan air ini dapat menyebabkan tinja besar dan masalah pencernaan yang menyertainya.
Ini adalah beberapa tanda dan gejala yang mungkin Anda makan terlalu banyak serat terlalu cepat:
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Asupan Buah-buahan
1. Perubahan buang air besar
Kelebihan serat bisa menyebabkan konstipasi atau diare. Ingatlah untuk menganggap serat sebagai massa yang menarik air di saluran GI.
Jika Anda tidak memiliki cukup cairan dalam sistem Anda atau Anda belum mengonsumsi cairan yang cukup, dehidrasi pada saluran GI dapat terjadi, yang menyebabkan pengerasan dan kesulitan mengeluarkan tinja.
Ini terutama terjadi ketika serat tersebut terutama serat larut seperti yang ditemukan dalam oatmeal, kacang-kacangan, apel, stroberi, atau blueberry.
Gejala yang berlawanan, seperti diare dan tinja yang longgar, dapat terjadi ketika bagian ini terdiri dari serat tidak larut yang ditemukan dalam gandum, bekatul jagung, sayuran berdaun, brokoli, dan tomat.
Meskipun menambahkan serat yang tidak larut ke dalam makanan Anda bisa menjadi pengobatan yang baik untuk sembelit, terlalu banyak mengonsumsi serat jenis ini dapat menyebabkan diare dan mencret, terutama jika Anda menambah asupan tiba-tiba, yang akan mendorong isi GI Anda traktat lebih cepat.
2. Kembung dan gas.
Terlalu banyak mengonsumsi serat juga bisa menimbulkan gejala tidak nyaman seperti kembung dan kelebihan produksi gas.
Ini paling sering terjadi ketika Anda makan terlalu banyak serat terlalu cepat karena sebagian besar serat tidak akan dicerna atau dipecah saat bergerak melalui saluran GI.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Tak Cukup Konsumsi Sayuran, Termasuk Kram!
Akibatnya, bakteri yang hidup di usus besar mencerna sebagian serat yang tersisa dan membuat produk samping gas.
3. Nyeri perut.
Seiring dengan perubahan gerakan usus, gas, dan kembung, kram juga dapat terjadi dengan terlalu banyak serat.
Ini hasil dari terlalu banyak serat yang menyebabkan pencernaan melambat atau berhenti.
4. Kekurangan mineral.
Serat adalah zat pengikat, artinya serat juga dapat mengikat nutrisi dan menyebabkannya dihilangkan sebelum tubuh memiliki kesempatan untuk menyerapnya.
Proses ini paling umum mempengaruhi penyerapan besi, kromium, tembaga, seng, dan kalsium.
Menurut beberapa penelitian, seperti dilansir dari drselhub, dimungkinkan untuk mengimbangi ini dengan memastikan bahwa Anda mengonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup dan protein ikan atau hewani.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Kalium, Jantung Berdebar-debar!
Inilah yang harus dilakukan jika serat menyebabkan masalah bagi Anda.
Jika Anda mengalami salah satu atau semua gejala ini, Anda mungkin makan terlalu banyak serat, memakannya terlalu cepat, mengonsumsi jenis serat yang salah, atau membutuhkan vitamin C tambahan dan lebih banyak protein.
Berikut ini saran yang bisa Anda lakukan:
1. Lakukan tes
Cobalah berbagai sumber serat secara perlahan dan dengan dosis rendah.
Jika jenis serat tertentu menyebabkan gejala pada awalnya, beralihlah ke sumber yang berbeda dan lihat apakah gejalanya muncul kembali.
2. Perlahan-lahan tingkatkan asupan Anda
Jika Anda mentolerir serat dalam jumlah kecil, tambah jumlahnya setiap minggu atau dua.
Ketika Anda mulai mengalami gejala, kurangi dosis selama beberapa minggu.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Gula pada Bayi Baru Lahir
Setelah gejalanya hilang selama beberapa minggu, cobalah untuk perlahan meningkatkan dosis lagi sampai Anda akhirnya mencapai kebutuhan harian.
3. Beralih sumber
Jika Anda mengalami sembelit, cobalah beralih ke serat yang tidak larut. Jika Anda mengalami buang air besar, cobalah beralih ke serat larut.
4. Minum air putih
Seperti yang kita pelajari sebelumnya, keseimbangan antara air dan serat dalam saluran GI sangat penting.
Pastikan Anda minum air putih dengan asupan serat, terutama jika Anda cenderung mengalami sembelit. (ktw)
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: 9 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Air, Ini Dia!
Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram@pedulitubuhmu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari