Salah satu dokter yang menyuarakan kemarahannya atas sikap Bolsonaro adalah Thais Cauto, seorang ahli bedah paru-paru berusia 32 tahun di Sao Paulo.
Sao Paulo merupakan salah satu kota di Brazil yang sistem kesehatannya berada di ambang 'kehancuran' karena kewalahan menangani pasien virus corona.
Para tenaga medis kelelahan dan kewalahan ketika terjadi sekitar 1.200 kematian per hari atau satu menit di negara tersebut.
"Ya itu kesalahan Bolsonaro," kata Couto.
"Sejak awal, dia tidak menganggap ini serius, menertawakan penyakit itu dan mengatakan itu hanya flu dan bukan masalah besar," ungkapnya.
Couto mengatakan kepercayaan di antara rekan-rekannya adalah bahwa Bolsonaro telah menjadikan krisis lebih buruk daripada AS yang telah mengelola pandemi.
Itu diperburuk karena Brasil, dengan tingkat kemiskinan yang jauh lebih tinggi, tidak memiliki sumber daya yang sama untuk melawan penyakit seperti negara terkaya di dunia.
"Jika Anda berpikir Trump bodoh, Anda tidak tahu Bolsonaro," kata Couto.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR