Karmel mengatakan, pemicu terjadinya trombosis yaitu perlambatan aliran darah atau stasis, kekentalan darah, dan pembuluh darah yang rusak.
Namun, faktor resikonya sangat banyak. Tidak bergerak dalam waktu lama seperti saat perjalanan jauh dan terbaring di rumah sakit selama berhari-hari adalah salah satu yang disebutkannya.
Kemudian pengidap trombosis akan merasakan sakit, pembengkakan, sekaligus nyeri di area terjadinya penggumpalan darah sebagai gejalanya.
Sebagian penyebab trombosis mungkin sulit dihindari, seperti duduk terlalu lama dan kehamilan. Untuk itu, ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
Caranya yaitu dengan berupaya berdiri dan bergerak setiap 30 atau 40 menit saat kita duduk dalam waktu yang lama.
Menurut seorang dokter penyakit dalam di NYU Langone Medical Center, kata Nesochi Okeke-Igbokwe, MD, menggunakan otot-otot kaki dapat membantu menjaga darah vena tetap mengalir.
Selain itu, meregangkan dan memanjangkan kaki juga dapat membantu dengan baik.
Sementara untuk wanita hamil, juga bisa diatasi dengan aktif bergerak dan berjalan.
Menurutnya, bisa dilakukan prenatal yoga dan latihan fisik lainnya selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR