Lalu, bagaimana akhirnya kue jahe berbentuk pria ini jadi hidangan Natal?
“Kepopulerannya berasal dari keyakinan bahwa rasa jahenya bisa menghangatkan tubuh kita selama musim dingin,” kata Michael Krondl, pengarang buku Sweet Invention: A History of Dessert.
Awalnya, kue jahe ini bahkan tidak berasal dari jahe, melainkan seperti kue madu.
Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa rempah-rempah ditambahkan dan rasa jahenya pun ternyata lebih digemari karena menguatkan rasa.
Secara keseluruhan, tradisi kue jahe ini berasal dari Jerman, Prancis, Belanda dan Inggris.
Tambahan mentega dan krim pada kue jahe mulai terjadi di abad ke-18 dan resep tersebut bertahan hingga saat ini. (Lintang Bestari)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR